REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, seluruh partai politik harus bisa merebut suara milenial. Sebab dalam Pemilu 2019, 50 persen pemilih adalah milenial, sehingga parpol yang bisa merebut hatinya bisa memenangkan pemilihan.
"Swing voter tertinggi milenial juga. Siapa yang merrbut hatinya bisa dipilih," ujar Ridwan Kamil dalam PKB Jabar Fest for 2019 di Sport Centre Pajajaran Bandung, Ahad (2/11).
Emil mengatakan, Jabar sangat strategis untuk dimenangkan dalam pemilihan. Cara yang harus dilakukan dengan dua cara yakni usaha ikhtiar dan doa. Karena, ikhtiar tanpa doa tak akan barokah. Doa tanpa ikhtiar akan lambat.
"Saya juga izin dalam perenungan kalimat saya, membawa istilah PKB Jabar juara lahir dan batin. Saya pinjem dari PKB, kalau untuk kebaikan boleh ya," katanya.
Menurut Emil, ia sangat berbahagia melihat PKB karena dari semua partai yang ada, saat ini yang paling bertransformasi menuju perubahan baik hanya PKB. Selain itu, PKB lebih kreatif. Selalu terus ada gagasan. Bahkan, tampilannya menyentuh satu segmen baru milenial.
"Kalau mau menyentuh milenial memang harus berbahasa versi mereka. Jangan berbahasa orang tua ke milenial," katanya.
Emil mengatakan, Jabar lima tahun ke depan bersama PKB akan maju dan secara spiritual bagus. Ia pun telah membuat kesepakatan dengan PKB untuk berbagai program desa. Di antaranya ada program desa digital lahir batin yang akan dilaunching 2 pekan lagi. Satu desa, satu perusahaan agar di desa tak ada yang menganggur dan pindah ke kota atau menjadi TKW.
Program ini, CEO nya nanti anak-anak milenial yang digital sebagai pemimpin perusahaan. Ada juga, program satu hafiz satu desa. Program ini, 90 persen pesantren sudah melaksanakan.
"Saya sangat mendukung acara PKB Jabar Festival ini kalau bisa digelar setahun sekali. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat. Harus dibuktikan jangan aktif hanya menjelang pemilihan tapi harus menjaga keistiqomahan," katanya.