Senin 03 Dec 2018 00:25 WIB

Ribuan Pengunjung Padati Festival Nusantara Marandang

Festival tersebut menonjolkan kuliner khas Minangkabau khususnya randang.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Bayu Hermawan
Kuliner khas Minangkabau (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Kuliner khas Minangkabau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival Nusantara Marandang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), berhasil menyita perhatian masyarakat pada Ahad (2/12). Festival yang menonjolkan kuliner khas Minangkabau khususnya randang ini tampak dipadati oleh pengunjung.

"Kami tidak menduga animo masyarakat (besar). Seperti surprise ya," ujar Kepala Biro Humas Pemprov Sumatera Barat Jasman Rizal kepada Republika.co.id.

Jasman memperkirakan ada ribuan pengunjung yang datang meramaikan festival yang digelar di area Parkir Timur Senayan ini. Pengunjung terlihat mulai memadati area Festval Nusantara Marandang sejak pukul 12.00 WIB. Suasana festival terlihat semakin ramai ketika menjelang malam.

Melihat animo yang besar dari masyarakat, Jasman merasa cukup bangga. Ia merasa bangga karena melihat besarnya penghargaan masyarakat terhadap randang sebagai kuliner khas Minangkabau.

"Ternyata penghargaan orang-orang terhadap randang sebagai kuliner Minangkabau itu sangat apresiatif," kata Jasman.

Festival Nusantara Marandang mulai dibuka sejak pukul 09.00 WIB. Di festival ini, para pengunjung bisa menikmati sajian kuliner khas Minangkabau, khususnya randang.

Selain berwisata kuliner, pengunjung Festival Nusantara Marandang juga dapat menyaksikan demo memasak yang dihadiri langsung oleh ahli memasak randang dari Koperasi Wanita IKABOGA. Melalui demo memasak ini, para pengunjung dapat mempelajari bagaimana cara memasak randang yang autentik khas Minangkabau.

Jasman mencontohkan, cara memasak randang asli Minangkabau adalah dengan memperhatikan rasio daging dan kelapa yang digunakan. Setiap satu kilogram daging harus disertai dengan 10 kilogram kelapa.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memasak randang dengan cara otentik ala Minangkabau adalah dengan memperhatikan media memasaknya. Randang asli minangkabau tidak boleh dimasak dengan api dari kompor biasa, tetapi harus menggunakan bara api.

Selain demo memasak, Festival Nusantara Marandang juga dimeriahkan oleh lomba memasak randang. Lomba memasak randang ini dihadiri oleh perwakilan dari tiap-tiap provinsi yang ada di Indonesia. Pemecahan rekor Muri untuk hasil kreasi memasak randang terbanyak pun menambah kemeriahan dari Festival Nusantara Marandang.

Yang lebih menarik, para pengunjung juga bisa melihat dan membeli beragam kreasi randang yang mungkin jarang ditemui. Beberapa di antaranya adalah randang jengkol, randang belut hingga randang paru. "Baik dari segi fungsi dan jenisnya, ada 400 (jenis randang)," ucap Jasman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement