Ahad 02 Dec 2018 17:56 WIB

HRS Sarankan Pilih Pemimpin Rekomendasi Ijtima Ulama

Umat disarankan tak memilih pemimpin yang diusung partai pendukung penista agama

Rep: Febrian Fachri/ Red: Karta Raharja Ucu
Peserta aksi reuni 212 memadati kawasan Monas di Jakarta, Ahad (2/12/2018).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Peserta aksi reuni 212 memadati kawasan Monas di Jakarta, Ahad (2/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab menyerukan kepada peserta aksi reuni akbar 212 dan umat Islam Indonesia pada umumnya, agar turut berkontribusi dalam perjuangan perubahan. Secara spesifik, HRS mengimbau peserta aksi reuni 212 memilih pemimpin yang direkomendasikan ulama dalam Forum Ijtima Ulama.

"Pilihlah pemimpin hasil ijtima ulama," kata HRS yang memberikan ceramah melalui tayangan langsung dari Makkah, Arab Saudi, Ahad (2/12).

Tayangan langsung ceramah HRS ini diperdengarkan langsung oleh jutaan peserta aksi reuni akbar 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat sejak Subuh sampai Ahad siang. HRS menolak kalau aksi reuni akbar 212 ini merupakan gerakan yang telah dipolitisasi untuk kepentingan kelompok politik tertentu. Menurut dia, aksi reuni 212 merupakan reuni untuk memperingati perjuangan menegakkan ayat suci Alquran.

HRS juga memperingatkan umat Islam khususnya peserta aksi reuni 212 supaya pintar-pintar menentukan pilihan di pilpres dan pileg 2019. Menurut dia, umat Islam jangan sampai memilih calon pemimpin dan wakil rakyat yang diusung partai yang mendukung penista agama.

"Mari berjuang untuk kebangkitan dan persatuan negeri kita ini," ujar HRS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement