REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding mengatakan dukungan Nahdliyin lebih banyak untuk pasangan nomor 01 tersebut. Karena itu, ia mengaku tak masalah dengan adanya dukungan Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ia tidak membantah suara Nahdlatul Ulama (NU) tidak seluruhnya bulat ke pasangan Jokowi-Ma'ruf. Karding menilai wajar lantaran NU adalah organisasi paling besar. "NU itu organisasi yang sangat besar bahkan paling besar di Indonesia dan dunia, karena itu satu dua yang berbeda dalam pilihan-pilihan politik adalah hal yang wajar," ujar Karding saat dikonfirmasi wartawan, Ahad (2/12).
Karding menyebut hal itu sebagian dukungan yang alami dari keluarga nahdliyin. Ia tak memaksakan semua mendukung pasangan nomor urut 01 tersebut.
Namun, yang terpenting sebagian besar para kiai NU, pondok pesantren, para cucu pendiri NU dan struktur NU mulai dari pusat hingga ranting serta badan otonomi NU mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf. "Sebagian lebih banyak mendukung Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf, menurut saya kita alami saja," ujar Karding.
Karena itu, ketua DPP PKB itu tidak ambil pusing dan memilih menguatkan soliditas di NU untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pemilihan Presiden 2019. Ia menilai waktu tersisa kurang lebih lima bulan cukup untuk menjaga dan meyakinkan para keluarga nahdliyin.
"Tentu tugas kami di NU adalah memperkuat, mensolidkan terus menerus dukungan yang ada untuk Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin," ujarnya.
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga, kembali memperoleh dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), yakni Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin. Kelompok nahdliyin muda ini dipimpin langsung KH Solachul Aam Wahib Wahab.
Ia menjanjikan 60 persen suara bagi pasangan Prabowo-Sandi di wilayah Jawa Timur pada Pilpres 2019. "Kami sudah melakukan konsolidasi selama kurang lebih tiga bulan di seluruh kabupaten di Jawa Timur. Semua berjalan baik dan lancar," ujar KH Solachul Aam Wahib Wahab melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (1/12).
Cucu salah satu pendiri NU almarhum K.H. Wahab Hasbullah tersebut juga mengajak seluruh kalangan Nahdliyin untuk bahu-membahu memenangkan Prabowo-Sandi di wilayahnya masing-masing. Tidak lupa juga ia mengingatkan bahwa pilpres ini juga untuk memperlancar tali silaturahmi, ukhuwah basyariah, ukhuwah islamiyah, serta kekuatan wathaniyah antar umat beragama sehingga kekuatan Islam dan bangsa semakin kokoh.
"Dengan ini kami mengajak para kyai dan santri simpatisan serta umat untuk bersama-sama memilih dan mencoblos capres cawapres nomer urut 02 dalam pilpres tahun 2019," kata pria yang akrab disapa Gus Aam tersebut.