Ahad 02 Dec 2018 06:03 WIB

Moby Dick dan Sampah Plastik

Sepertiga ikan di dunia juga mengandung mikroplastik atau butiran plastik

Asma Nadia
Foto:

Kejadian ini mengingatkan saya saat berdialog dengan seorang pria berkebangsaan Eropa yang duduk bersisian, di pesawat yang menerbangkan kami dari salah satu negara di Eropa kembali ke Indonesia. Sang penumpang mengungkap bahwa Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Cina.

Memori yang merebak, terpicu kejadian yang menimpa mamalia sepanjang 9,5 meter ini sudah sewajarnya menggugah saya, dan mudah-mudahan juga sebagian besar pemegang kebijakan negara untuk semakin menggarisbawahi bahaya sampah plastik.

Saat kembali menjelajah internet untuk mengetahui seberapa parah sampah plastik di Indonesia, beberapa hal lain yang saya temui kian menyentakkan.

Ternyata data yang sama juga diungkap menteri kelautan dan berbagai jurnal lainnya bahwa Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia dengan sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton.

Semakin kita membaca, semakin mengerikan fakta yang terpampang.

Sepertiga ikan di dunia juga mengandung mikroplastik atau butiran plastik yang menjadi serpihan. Artinya, satu dari tiga ikan laut yang kita makan mungkin mengandung mikroplastik. Dalam sebuah penelitian, dari feses warga di Jepang, dan masyarakat di Eropa, ternyata benar ditemukan mikroplastik. Sampah plastik pun mulai membunuh terumbu karang yang juga menjadi sumber makanan biota laut. Lebih dari 1 juta kantong plastik digunakan setiap menitnya dan 50 persen dari kantong plastik tersebut dipakai hanya sekali sebelum dibuang.

Mengingat 70 persen sampah plastik berasal dari rumah tangga maka dari rumah masih-masing masyarakat di Tanah Air sebenarnya kita bisa memulai mengurangi sampah plastik. Hindari memakai kantong plastik sekali pakai. Sebagai ganti, gunakan tas belanja yang bisa dipakai berkali-kali. Pastikan botol plastik di rumah terpisah dari sampah organik sehingga bisa didaur ulang.

Mari selamatkan lingkungan, selamatkan Indonesia, agar bersih dari sampah plastik. Detik ini, mulai dari diri sendiri, dari rumah sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement