Ahad 02 Dec 2018 02:37 WIB

Sambangi Pengrajin Sapu, Sandi Terima Sejumlah Keluhan

Pengrajin sapu keluhkan bahan baku, pemasaran, hingga masalah permodalan

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno menyambangi pengrajin sapu ijuk di Desa Banaran, Kabupaten Temanggung. Dalam kunjungannya, Sandi juga menerima keluhan dari warga setempat yang mengaku masih kesulitan mencari bahan baku, pemasaran, hingga masalah permodalan. Untuk masalah pemodalan, misalnya, meski pemerintah dan bank daerah sudah menawarkan pinjaman bagi UMKM, namun bunga yang diberikan dirasa masih memberatkan.

"Karena kalau dihitung, ternyata justru menambah berat karena bunga yang tinggi. Tapi kami yang kere ini butuh. Belum lagi soal pendidikan yang ternyata paling hanya bisa gratis sampai SD saja," tutur Suji mewakili warga dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (1/12).

Terkait hal tersebut, Sandiaga mengaku akan fokus membangun industri kecil atau UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Dengan program OK OCE yang ia usung, ia berharap bisa menyelesaikan sejumlah masalah pegiat UMKM mulai dari ketersediaan tenaga dan skill,  permodalan, hingga pemasaran.

"Tapi, saya janji, terpilih atau tidak terpilih, saya akan berusaha membantu membangun UMKM, khususnya di Desa Banaran ini. Jadi, saya tidak ingin disebut hanya janji-janji kampanye saja agar terpilih," tegas Sandi.

Selain itu Ia juga berjanji akan memgoptimalkan sejumlah program yang telah ada jika terpilih nantinya. Termasuk memperbaiki pelayanan BPJS KIS dan KIP. Sebelumnya kehadiran Sandi tersebut langsung disambut oleh warga yang antusias.

"Sepanjang sejarah, belum.pernah dengar dan belum pernah tahu ada cawapres atau capres yang datang ke Banaran..Ini baru yang pertama kalinya. Pak Sandi yang pertama," ucap Suji.

Sementara itu dirinya juga tidak hanya menyapa warga, mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut juga berkesempatan mencoba membuat sapu ijuk yang menjadi produk utama desa tersebut. Di salah satu rumah warga, Sandi berusaha mengikuti instruksi salah seorang pengrajin sapu ijuk.

"Tadi saya jahit satu aja susah, berat. Jadi bisa kebayang bagaimana sulitnya membuat sapu ini, padahal harga jualnya hanya Rp 5 ribu saja," tutur Sandi.

Menurut Sandi, kedatangannya ke Desa Banaran merupakan simbol bahwa negara Indonesia memerlukan 'sapu ijuk'. Sapu tersebut bisa digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang masih ada di negara ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement