REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar segera bebasnya mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan kembali ke dunia politik, menjadi sorotan. Ahok yang mantan politisi Golkar sekaligus mantan Bupati Belitung Timur ini, telah menjalani dua tahun masa tahanan setelah tersangkut kasus penodaan agama.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (PP) Golkar wilayah Sumatra, Ahmad Doli Kurnia berharap dengan selesainya masa tahanan, Ahok telah banyak belajar atas kasus yang telah dialaminya. "Mudah-mudahan setelah selesai menjalani proses hukum yang diterimanya, Ahok mendapatkan pelajaran yang berharga guna menjadi seorang politisi yang beretika, saling menghargai dan menghormati, serta menjaga ucapan dan kesantunan," katan Doli kepada wartawan, Jumat (30/11).
Pelajaran tersebut, menurutnya sangat penting, sebab negara tidak melarang semua warga negara bergabung ke partai politik. Terjunnya Ahok, kembali ke dunia politik merupakan hak yang dijamin oleh undang-undang dasar.
"Negara memberikan kebebasan kepada setiap individu atau Warga Negara Indonesia untuk memilih berbagai aktivitas termasuk politik. Apalagi Ahok memang pernah menjadi politisi sebelumnya," ujarnya.
Doli berharap ada perubahan sikap dari Ahok ketika terjun ke dunia politik. Dan keputusan Ahok kembali terjun ke politik, bisa diterima masyarakat. Diketahui, Ahok disebut-sebut bakal bergabung ke PDIP usai bebas dari penjara. Wacana itu dilontarkan oleh Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat.
Ahok menjadi terpidana kasus penistaan agama dan dihukum dua tahun penjara. Ahok mendekam di balik jeruji besi sejak Mei 2017. Ahok diprediksi bebas murni pada akhir Januari 2019 bila kembali mendapat remisi pada Hari Raya Natal, 25 Desember 2018.