REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Fadli Zon mengaku tidak khawatir dengan keputusan Ketua Umum Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam mengundurkan diri sebagai anggota dewan penasehat Persaudaraan Alumni (PA) 212. Ia menilai sosok Usamah Hisyam tidak terlalu penting di PA 212.
"Tidak (khawatir), saya tahu Hisyam tidak ada apa-apanya itu,” kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/11).
Politikus Partai Gerindra tersebut juga menilai Usamah Hisyam tidak memiliki basis massa yang cukup signifikan. “Lagi pula dari dulu pendukung Jokowi kan dia," ujarnya.
Sebelumnya, Ketum Parmusi Usamah Hisyam mengakui bahwa dirinya telah mengundurkan diri sebagai anggota dewan penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212. Surat pengunduran diri tersebut telah ia ajukan sejak pekan lalu.
"Ya karena saya melihat arah perjuangannya sudah berbeda sama sekali dengan semangat ruh perjuangan pada saat kita 212, 2016-2017, dan reuni agung 2017,\" kata Usamah saat dihubungi wartawan, Kamis (29/11).
Ia menjelaskan ruh perjuangan PA 212 ketika itu murni membela Al-Maidah, membela Islam, serta penggalangan persatuan umat Islam. Semangat tersebut masih terasa pada reuni 2017 meski ada muatan politis.
Namun, kondisi berbeda untuk aksi reuni 212 yang akan datang. Ia menilai reuni akbar pada akhir pekan ini hanya untuk memberikan dukungan politik kepada salah satu capres.
"Menjelang reuni 212 ini semangat yang dibangun adalah dalam rangka untuk memberikan dukungan politik kepada salah satu capres," kata dia.
"Semangat sekarang ini menjelang reuni 212 ini semangat yang dibangun adalah dalam rangka untuk memberikan dukungan politik kepada salah satu capres," ungkapnya.