Kamis 29 Nov 2018 12:01 WIB

TKN Ajak BPN tak Gunakan Politik Belah Bambu

TKN lebih memilih berdebat dengan BPN terkait hal-hal yang substansial.

Rep: Muhyiddin/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Basarah
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Basarah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin mengajak kepada Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk tidak menggunakan politik belah bambu, di mana merasa dirinya terbaik dan menginjak yang lain dengan serendah-rendahnya. TKN lebih senang berdebat dengan BPN terkait hal-hal yang substansial.

"Jadi, tidak sekadar menggunakan politik belah bambu, mengangkat dirinya yang terbaik, lalu menginjak yang lain serendah-rendahnya. Apalagi, dengan cara mencaci maki, menghina, dan sebagainya. Mari kita kontestasi gagasan secara akademis, secara ilmiah," ujar Juru Bicara Timses Jokowi-Ma'ruf Ahmad Basarah saat ditemui di Ruang Galeri Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).

Wakil Ketua MPR ini mengatakan, TKN sangat senang jika melakukan debat dengan BPN pada aspek-aspek yang substansial, seperti halnya persoalan ekonomi. Namun, kata dia, perdebatan tersebut harus disertai dengan data dan cara-cara yang ilmiah.

"Kita senang sekali kalau berdebat pada aspek yang sifatnya substansial yang tidak antidata, tidak antiilmiah. Itu yang diminta undang-undang pemilu," katanya.

Menurutnya, masa kampanye adalah masa kontestasi gagasan. Karena itu, kata dia, jika ada pernyataan tentang masalah ekonomi yang tidak benar, harus ada argumentasi yang juga bisa memberikan solusi.

"Jika Anda mengatakan kebijakan ekonomi Pak Jokowi tentang hal tertentu itu keliru, argumentasinya apa, solusinya apa, kita perdebatkan di ruang publik," ujar politikus PDIP itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement