Selasa 27 Nov 2018 19:36 WIB

'Lampu Hijau' Reuni Alumni 212

Polisi akan menjaga keamanan kegiatan Reuni 212 pada 2 Desember mendatang.

Rep: Rahma Sulistya/Fuji/Afrizal/ Red: Teguh Firmansyah
Ribuan umat Islam mengikuti aksi super damai 212 di Lapangan Monas, Jumat (2/12).
Foto: dok. Media GNPF
Ribuan umat Islam mengikuti aksi super damai 212 di Lapangan Monas, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA -- Polisi telah memberi lampu hijau pergelaran Reuni Alumni 212 pada awal Desember mendatang. Aparat kepolisian, intelijen dibantu dengan personel TNI akan diterjunkan untuk menjaga keamanan dan pengaturan acara tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kepolisian telah menerima surat pemberitahuan acara Reuni Alumni 212. Kepolisian, kata ia, siap melakukan penjagaan dan pengaturan lalu lintas sehingga kegiatan berjalan dengan aman dan lancar.

"Polda Metro Jaya sudah menerima surat pemberitahuan dari panitia. Pada prinsipnya, polisi akan mengamankan kegiatan tersebut. Saya yakin semuanya akan tertib,” jelas Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/11).

Kegiatan rencananya akan berlangsung pada 2 Desember 2018 mendatang. Kepolisian sudah menyiapkan pengamanan dari intelijen, Ditlantas, dan berkoordinasi dengan TNI. Untuk jumlah personel yang akan dikerahkan, kepolisian masih merapatkan hal tersebut.

“Dengan adanya surat itu, dari intelijen sudah melakukan perkiraan dan rencana, Biro Ops (Operasi) juga melakukan persiapan perencanaan pengamanan. personel yang akan diturunkan berapa. Nanti ada juga dari Dit Sabara ini sedang direncanakan oleh Biro Ops tentang pengamanan,” jelas Argo.

Baca juga, PA 212 Bantah Reuni 212 Sebagai Gerakan Politik Praktis.

Ditlantas, kata Argo, juga akan membuat skema apakah perlu dilakukan semacam buka tutup atau contra flow. Skema ini akan diputuskan setelah ada masukkan dari Biro Operasi Polda soal titik fokus pengamanan.

Dalam aksi damai ini, alumni Aksi Bela Islam direncanakan akan mengibarkan satu juta bendera kalimat tauhid berwarna warni. Reuni akbar 212 tersebut akan tetap dilaksanakan setiap tahun sebagai ajang silaturahim akbar umat Islam meski mendapat penolakan dari sejumlah pihak. 

Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Ma'arif mengatakan Reuni Akbar Mujahid 212 adalah sebagai tanda syukur kepada Allah SWT yang telah mempersatukan umat Islam di Indonesia. "Kita juga telah memenangkan Islam dari  penistanya, oleh karena itu 02 Desember menjadi momen atau hari persatuan dan persaudaraan Muslimin Indonesia untuk lebih menguatkan kembali ghirah serta ukhuwah Islamiyah dalam bingkai Bela Tauhid, Bela NKRI," kata Slamet melalui pesan singkat, Selasa (27/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement