REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM, dan Kebijakan Publik Busyro Muqoddas mengatakan, tahun politik ini sangat rawan dengan berbagai bentuk politik uang. Karena itu, ketua umum Pemuda Muhammadiyah yang bakal terpilih nanti harus terbebas dari politik uang.
"Sehingga, Pemuda Muhammadiyah itu, ketua umumnya punya keberanian yang berbasis kepada indepedensi," kata Busyro di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, Selasa (27/11).
Enam calon Pemimpin Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah telah ditetapkan untuk bersaing menjadi Ketua PP Pemuda Muhammmadiyah baru menggantikan Dahnil Anzar Simanjuntak. Beberapa kandidat yang telah ditetapkan merupakan ketua PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014 hingga 2018, yakni Ahmad Fanani, Andi Fajar Asti, Muhammad Sukron, Faisal, Sunanto, dan Ahmad Labib.
Tidak hanya independen, seluruh kandidat ini juga harus sejalan dengan prinsip Pemuda Muhammadiyah dan tentunya jauh dari praktik suap. Sebab, saat ini praktik suap semakin sistematik dan membudaya
"Pemuda Muhammadiyah bisa berpotensi dibeli oleh peleceh dan penghina demokrasi. Jangan pemuda itu terbeli, maka syarat ini menajadi penting," kata Busyro.
Ia menegaskan, jika ada dari keenam kandidat ini yang terlibat dalam praktik politik uang dan suap maka tidak akan dipilih sebagai Ketum. Sebab, Pemuda Muhammadiyah harus memiliki pemimpin yang bermoral, berakhlak, dan berintegritas.
"Pemuda Muhammadiyah ini sebagai salah satu organisasi masyarakat sipil, pilarnya itu (menghindari praktik politik uang dan budaya suap)," tambah Busyro.
Kendati demikian, keenam kandidat ini sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Bahkan, katanya, rekam jejak dari keeanmnya sebagai pemimpin juga sudah tidak diragukan lagi.
Hal yang lebih penting, lanjutnya, jika ada Pemuda Muhammadiyah yang terlilbat, maka harus diproses melalui hukum. Hal itu dilakukan guna menjauhkan Pemuda Muhammadiyah dari hal-hal yang dapat merusak pilarnya.
"Jangan sampai ada orang sipil seperti Pemuda Muhammadiyah itu dirusak oleh kekuatan-kekuata yang mendestruksi, merusak anak-anak muda ini. Itu sebuah penghinaan kalau ada," ucapnya.
Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah, Irfannusir Rasman mengatakan pemilihan akan dilakukan pada Rabu (28/11). Pemilihan dilakukan secara manual dengan daftar pemilih mencapai 1.200 pemilih.
"Pemilihan dari jam 09.00 WIB pagi kita mulai. Jam 08.00 WIB masih visi dan misi. Jam 09.00 sampai jam 13.00 WIB pemilihan," kata Irfannusir.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DIY Iwan Setiawan mengatakan, enam kandidat merupakan calon terbaik dari kader Pemuda Muhammadiyah. Pemuda Muhammadiyah, katanya, membutuhkan figur pemimpin yang dapat mengayomi bagi semua anggotanya.
"Pemuda Muhammadiyah itu ada di semua lini, di kader-kader kebangsaan, baik di parpol maupun di penyelenggara pemilu. Butuh figur yang bisa mengayomi semuanya, menjadi tenda yang bisa mengayomi semua kelompok," kata Iwan.
Iwan pun menjelaskan, pemilihan akan di mulai Rabu pagi. Sementara, sorenya akan dilakukan proses penghitungan suara. Sehingga, malamnnya sudah didapat siapa yang akan menjadi Ketum baru menggantikan Dahnil.
Ia juga mengatakan, tidak semua anggota Pemuda Muhammadiyah yang memiliki hak suara. "Yang punya hak suara itu pertama Pemuda Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota/Kabupaten se-Indonesia, ada perwaakilannya dua orang. Kedua, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Provinsi (perwakilannya) empat orang, selanjutnya anggota Pimpinan Pusat (Pemuda Muhammadiyah)," tambahnya.
Ada tujuh sidang pleno yang digelar hingga pembacaaan keputusan induk Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII. Pembacaan putusan Ketum baru kemungkinan akan diumumkan pada Rabu (28/11) malam.