Selasa 27 Nov 2018 16:54 WIB

Semarak Bunga Tabebuya Percantik Jalanan Surabaya

Bunga Tabebuya mekar di akhir musim kemarau atau awal musim hujan.

Bunga Tabebuya
Foto: Flickr
Bunga Tabebuya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bunga Tabebuya (Chrysotricha) berwarna kuning, merah muda dan putih yang tampak bermekaran di sepanjang jalan protokol di Kota Surabaya, Jawa Timur. Bunga Tabebuya sangat mirip dengan bunga sakura.

"Bunga Tabebuya bermekaran membuat jalanan kota semakin cantik," kata salah seorang warga Nginden, Surabaya, Riska, di Surabaya, Selasa (27/11). Selain itu, kata dia, keberadaan bunga Tebubuya yang bermekaran setiap akhir musim kemarau atau memasuki awal musim hujan membuat warga dan pengguna jalan merasa nyaman.

"Suasananya seperti di Jepang," kata mahasiswi semester akhir di Universitas Surabaya (Ubaya) ini.

Untuk itu, Riska berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya lebih memperbanyak lagi menanam pohon Tabebuya di jalanan kota maupun di taman-taman kota Surabaya. "Biar kotanya tampak cantik dan indah, serta enak dipandang mata," ujarnya.

Tabebuya adalah jenis tanaman yang berasal dari negara Brazil termasuk jenis pohon besar, dan seringkali orang kebanyakan menyebutnya sebagai tanaman Sakura. Tabebuya ketika berbunga bentuk mirip seperti bunga Sakura.

Pohon Tabebuya memiliki kelebihan di antaranya daunnya tidak mudah rontok, pada saat musim berbunga, maka bunganya terlihat sangat indah dan lebat, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berbatang keras.

Pohon yang bunganya bermekaran di November itu juga memiliki struktur ranting yang rindang, serta pohonnya tidak terlalu tinggi. Pohon tersebut berfungsi untuk penyerapan karbon serta polusi kendaraan.

Kabag Humas Pemkot Surabaya, M. Fikser mengatakan, pohon Tabebuya memang banyak jenisnya namun yang ada di Surabaya memiliki warna merah muda, kuning dan putih.

"Mekarnya di Oktober dan November. Biasanya Desember sudah rontok,"  katanya.

Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya sudah menanam ribuan pohon Tabebuya di sejumlah wilayah termasuk jalan dan taman di Kota Surabaya. "Ini yang membuat suasana di Surabaya seperti di negara Sakura," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berencana akan menjadikan momentum Oktober dan November sebagai musim Tabebuya yang diharapkan bisa menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke Surabaya. "Seperti di Jepang, orang-orang datang ke sana pada saat musim bunga Sakura bermekaran. Cuma kalau bunga Sakura jenis warnanya sedikit, sedangkan Tabebuya jenisnya warnanya cukup banyak. Ini keuntungan sendiri bagi Surabaya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement