Senin 26 Nov 2018 22:35 WIB

Bupati Pekalongan Janjikan Insentif Bagi Guru di Daerah Atas

Masih ada kesenjangan kualitas pendidikan di Pekalongan Atas dan Bawah.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang guru sedang mengajar di kelas.
Seorang guru sedang mengajar di kelas.

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menjanjikan adanya insentif bagi para guru yang mengatas di wilayah 'atas'. Insentif yang dijanjikan bukan dalam bentuk uang, melainkan dalam kebijakan afirmatif.

''Para guru di daerah atas tidak perlu khawatir. Pemkab akan memberikan afirmatif kebijakan agar para guru/pendidik betah. Bahkan bagi guru yang masih bujang/gadis, bila akan menikah akan dibebaskan dari biaya mengurus surat nikah,'' kata Bupati dalam upacara peringatan Hari Guru di Alun-alun Kajen, Senin (26/11).

Wilayah Kabupaten Pekalongan, berdasarkan topografinya terbagi dalam dua wilayah. Wilayah Atas berada di wilayah selatan berupa kawasan pegunungan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjarnegara. Sedangkan Wilayah Bawah, merupakan daerah dataran rendah yang berada di wilayah Pantai Utara.

Bupati menyebutkan, hingga saat ini masih ada  kesenjangan atau disparitas kualitas pendidikan antara wilayah Kabupaten Pekalongan daerah atas dengan daerah bawah. Lebih dari itu, sarana infrastruktur di daerah atas, juga relatif lebih tertinggal dibanding daerah bawah.

''Ke depan, Pemkab Pekalongan berkomitmen untuk melengkapi infrastruktur sekolah-sekolah yang ada di daerah atas agar tidak terlalu jauh tertinggal dibanding sekolah-sekolah yang ada di daerah bawah,'' jelasnya.

Meski demikian, Bupati juga meminta agar para guru yang mengajar di sekolah-sekolah di daerah bawah untuk terus-menerus berjuang agar strata atau grade kualitas pendidikan Kabupaten Pekalongan di tingkat Provinsi Jawa Tengah menjadi lebih baik. ''Momentum Hari Guru ini kami harapkan bisa menjadi momentum bagi para guru untuk memupuk kesadaran, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Pekalongan,'' katanya.

Bupati mengingatkan, para guru tidak bekerja di ruang hampa. Namun melakukan kegiatan mengajar di ruang yang memungkinkan terjadi proses akselerasi, proses transformasi, dan proses dinamisasi untuk pengembangan kualitas diri. ''Dengan kesadaran seperti ini, insya Allah kualitas pendidikan kita akan semakin baik,'' katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement