Selasa 27 Nov 2018 04:05 WIB

Menjajal Moda Transportasi Baru Bekasi

Belum banyak warga Bekasi yang memanfaatkan transportasi Bus Trans Patriot.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ani Nursalikah
Warga menaiki Angkutan umum TransPatriot  jurusan  Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Warga menaiki Angkutan umum TransPatriot jurusan Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi resmi mengoperasikan Bus Trans Patriot yang telah diluncurkan sejak akhir 2017. Bus tiga perempat berkapasitas 41 orang ini melayani rute Terminal Bekasi-Harapan Indah pulang pergi melalui 34 halte.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menuturkan, total armada ada sembilan bus. Ia meyakini, kehadiran Bus Trans Patriot tidak akan sia-sia. Ia justru tengah mempersiapkan pengajuan tambahan armada bus kepada pemerintah pusat.

“Insya Allah kalau keuangan memungkinkan (kita tambah). Tapi kita lagi fokus pengajuan ke Kementerian Perhubungan,” ujar Pepen, sapaan akrabnya di Bekasi, Senin (26/11).

Sementara ini, kata Pepen, penumpang bus akan digratiskan. Nantinya, Pemkot akan menerapkan tarif subsidi bagi para penumpang agar harga tetap terjangkau. Ia menyebut, Pemkot pun sudah menyiapkan anggaran subsidi di tahun anggaran ini. Namun, Pepen enggan menjelaskan.

Pengelolaan Bus Trans Patriot diserahkan kepada Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP). Pepen mengatakan, Pemkot memberikan wewenang kepada PDMP jika ingin menggandeng perusahaan lain dalam operasional bus. Terpenting, bus yang mangkrak setahun itu bisa melayani masyarakat dan berkelanjutan.

Republika.co.id mencoba menaiki Bus Trans Patriot dari Terminal Bekasi. Bus sudah dilengkapi dengan pendingin udara, empat CCTV di dalam dan luar bus, pintu darurat di sisi belakang bus, tempat sampah serta kursi bagi penyandang difabel tepat di kedua sisi. Total kursi sebanyak 21, sisanya, penumpang dapat berdiri di lorong bus.

photo
Warga menaiki angkutan umum Trans Patriot jurusan Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).

Hingga menjelang keberangkatan bus pukul 08.35 WIB, belum ada satu pun penumpang yang menaiki. Hanya terdiri dari satu orang supir dan petugas layanan bus (PLB) yang bertugas mendata penumpang.

Sepanjang perjalanan, hanya sedikit getaran yang terasa. Wajar saja, meski telah siap sejak setahun yang lalu, Trans Patriot tak pernah dijalankan. Dinas Perhubungan (Dishub) hanya melakukan pengisian bensin dan memanasi bus setiap hari di garasi.

PLB bus, Abdiansyah menuturkan, penggratisan tiket akan dilakukan hingga Jumat (30/11). Setelah itu, ia belum tahu apakah penggratisan tiket dilanjutkan atau tidak.

Sementara sibuk mencatat waktu tiba di setiap halte, Abdi tetap menawari warga yang tengah duduk-duduk di halte Trans Patriot untuk naik dari dalam pintu bus. “Ayo, Bu, Pak. Harapan Indah. Bus masih gratis, silakan,” ujarnya. Namun, warga hanya diam sembari menampakkan wajah bingung ketika melihat bus berwarna hijau-oranye ini muncul.

Kurang dari satu menit, sopir lalu menutup pintu otomatis dan melanjutkan perjalanan ke halte berikutnya. Dari 34 halte yang ada, tak semua halte dilengkapi dengan bangunan. Beberapa hanya sebatas penanda dengan plang biru bertuliskan “Bus Trans Patriot”.

Sebagian halte, bahkan terlihat berjajar dengan halte bus lain, seperti di Halte Bulak Kapal yang tepat berdiri di sisi halte Bus Trans Jakarta. Menurut Dishub, beberapa halte Trans Patriot berdampingan dengan halte lain agar tidak menyebabkan kemacetan. Sebab, makin banyak halte, makin banyak titik lokasi bus berhenti.

photo
Warga menaiki Angkutan umum TransPatriot jurusan Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).

Ditengah perjalanan, bus kemudian berhenti di Halte Cut Meutia. Pemandangan berbeda terlihat di halte ini. Tepat di depan halte, ada lima angkot berjejer sehingga bus tak bisa merapat. Maklum, rute yang dilalui Bus Trans Patriot juga dilalui oleh angkot. 

Namun Abdi tetap menawari warga untuk naik dari dalam bus. Namun, ketika mendengar tujuan bus ke Harapan Indah, warga menggelengkan kepala. “Tadi pagi sebenarnya sudah ada dua penumpang yang kita angkut ketika dari Harapan Indah ke Terminal Bekasi,” katanya ketika bus kembali berjalan.

Kepala Dishub Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan, minggu pertama masih dalam tahap sosialisasi. Itu sebabnya Pemkot menetapkan penggratisan tarif. Yayan mengatakan kemungkinan tarif yang akan dikenakan nanti sebesar Rp 3.500 untuk jarak jauh dekat. Nilai tersebut, kata dia, disubsidi sekitar 50 persen dari harga tarif ideal.

Yayan melanjutkan, sementara ini PDMP bekerja sama dengan Perum Damri yang bertugas mengoperasikan bus sebab PDMP belum memiliki pengalaman mengelola bus. Salah satu target yang tengah dikejar, yakni jarak waktu bus tiba di setiap halte berkisar lima-15 menit.

Salah satu warga yang ditemui Republika.co.id, Mawardi (25 tahun), mengatakan, kehadiran Bus Trans Patriot akan memudahkan mobilitas dia. Namun, armada perlu ditambah agar warga bisa lebih merasakan kehadiran Trans Patriot. “Dan, kalau bisa tarifnya lebih murah daripada Trans Jakarta,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement