REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – STMIK Nusa Mandiri menggelar wisuda ke-27 di BSI Convention Center (BCC), Kaliabang, Bekasi Utara, Jawa Barat, Ahad (25/11). Wisuda tersebut dihadiri Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Panut Mulyono Meg.
Wisuda ini merupakan wisuda kali pertama setelah STMIK Nusa Mandiri melantik Dr Dwiza Riana Ssi, MM, MKom periode 2018-2022, Ahad (18/11). Ia menggantikan Dr Mochammad Wahyudi MM, MKom, MPd, Ahad.
“Wisuda yang diikuti 1.469 mahasiswa STMIK Nusa Mandiri program sarjana dan pascasarjana tersebut semakin meriah dan bermakna karena dihadiri Rektor UGM, Prof Dr Panut Mulyono Meg,” kata Ketua Yayasan STMIK Nusa Mandiri, Sigit Swasono Djauhari, MKom, MM dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (25/11).
Dalam materi orasi ilmiahnya, Panut menghimbau seluruh lulusan STMIK Nusa Mandiri Jakarta, agar bersiap memasuki era revolusi industri 4.0. Di era ini, Indonesia dibangkitkan menjadi negara maju pada tahun 2045 atau tepat seabad sejak kemerdekaan Indonesia.
“Untuk mencapai target tersebut, sudah selayaknya kita bekerja lebih keras tak henti berinovasi dan mengubah perspektif pembangunan ekonomi nasional yang tak lagi berbasis sumber daya alam semesta semata, namun harus berbasis pada teknologi canggih yang didukung oleh sumber daya manusia terampil dan berkualitas,” imbuhnya.
Ia juga mengucapkan selamat kepada wisudawan/i yang telah berhasil menyelesaikan pendidikannya di STMIK Nusa Mandiri. Ucapan selamat juga diucapkan kepada orangtua dan wali, serta dosen yang telah senantiasa mendampingi dan membimbing wisudawan/i untuk menjadi insan-insan yang bermartabat dan berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam orasi ilmiahnya, ia juga memuji dan kagum dengan penyajian serta penyelenggaraan wisuda STMIK Nusa Mandiri yang ke-27.
“Suasananya lain dengan wisuda-wisuda yang pernah saya hadiri. Ini suasanya betul-betul kekinaan dan mendukung generasi milenial. Wisuda ini memberikan nuansa yang berbeda yang pernah saya lihat, seperti di UGM sendiri. Jadi, kesan saya sangat meriah, menunjukkan kemeriahan di sesi akhir mereka yang mau meninggalkan kampus ini,” kata Panut.
Panut berharap, STMIK Nusa Mandiri menyesuaikan diri sistem pembelajaran dan perkuliahan agar bisa relevan dengan perubahan era disruprsi yang begitu cepat. “Sehingga, para lulusannya cocok dengan kebutuhan pasar kerja yang ada di Indonesia saat ini,” ujar Panut.