Ahad 25 Nov 2018 14:40 WIB

Risma Klaim Kenakalan Remaja Turun

Kenakalan remaja turun dan prestasi anak-anak juga meningkat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini
Foto: Dok Pemkot Surabaya
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Apresiasi Guru 'Tatag, Teteg, Tutug' tahun 2018 untuk memperingati HUT ke-73 PGRI dan Hari Guru Nasional ke-25 di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, Ahad (25/11). Lebih dari 25 ribu guru mulai jenjang TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTs se-Kota Pahlawan memadati stadion legendaris tersebut.

Tatag, teteg, dan tutug berarti yakin dan berani mencapai tujuan yang diharapkan. Artinya para guru diharapkan lebih yakin, bahwa tujuan yang dimilikinya akan tercapai, disertai sikap berani dan diiringi dengan semangat profesionalisme.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang hadir pada kesempatan tersebut langsung memberi ucapat terima kasih kepada guru-guru Surabaya yang telah banyak memberikan sumbangsih kepada dunia pendidikan di Kota Pahlawan. Ia menilai berkat jasa guru, telah banyak prestasi yang diraih anak-anak Surabaya.

"Apalagi, anak-anak bangsa inilah yang meneruskan perjuangan di masa depan nantinya. Saya bangga kepada para guru karena anak-anak Surabaya relatif bisa dikendalikan. Kenakalan remaja turun dan prestasi anak-anak juga meningkat," kata Risma dalam sambutannya.

Risma pun meminta guru untuk melanjutkan kerja keras yang sudah dilakukan. Harapannya, anak-anak Surabaya mampu mengibarkan bendera Indonesia di kancah internasional. "Saya yakin Anda bisa menghantarkan anak-anak kita sukses. Lanjutkan kerja keras kita," ujarya.

Kerja keras, kata Risma, menjadi bekal anak-anak Surabaya untuk meraih masa depan. Tidak dengan cara instan seperti berbuat tidak jujur untuk meraih sesuatu. Modal kerja keras itu membuat anak-anak bisa dihormati di seluruh Indonesia maupun dunia.

"Mari kita kerja keras semua. Dengan begitu, kita bjsa berprestasi bukan hanya tingkat Surabaya dan Indonesia, melainkan bisa berprestasi di tingkat dunia. Membawa bendera Indonesia di tengah bendera dunia dan melanjutkan kejayaan Indonesia," katanya.

Usai sambutan, Risma disuguhi pertunjukan Operet berjudul Terima Kasih Guru. Operet ini merupakan kolaborasi siswa SD, SMP, dan para guru. Total ada 260 orang yang terlibat dalam operet. Tidak hanya itu, Risma juga sempat betswafoto bersama para guru.

Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan menambahkan, selain banyak siswa yang berprestasi, banyak juga guru Surabaya yang berprestasi di tingkat kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Namun, kata dia, capaian-capaian itu tidak boleh membuat semuanya berpuas diri.

"Sebagaimana pesan Bu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sering disampaikan, rasa puas bisa membuat kita terlena dan berhenti berpikir dan belajar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement