Jumat 23 Nov 2018 20:19 WIB

Sampah Plastik Hambat Penangkapan Ikan Nelayan

sampah plastik di laut mulai dirasakan keberadaannya sejak 1990-an.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Muhammad Lasri (73) saat mencari sampah plastik untuk dijual kembali di Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (22/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Muhammad Lasri (73) saat mencari sampah plastik untuk dijual kembali di Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Keberadaan sampah plastik di laut selama ini sangat mengganggu aktivitas para nelayan yang sedang melaut. Selain menghambat laju kapal, sampah plastik juga mengganggu proses penjaringan ikan.

Sampah plastik di laut sangat meresahkan nelayan," ujar Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT), Kajidin, kepada Republika.co.id, Jumat (23/11).

Kajidin mengatakan, berdasarkan pengalamannya saat melaut, sampah plastik paling banyak ditemukan di perairan Teluk Jakarta, seperti Muara Angke dan Cilincing. Bahkan, akibat banyaknya sampah plastik, dia terpaksa harus mengangkat mesin kapal setiap hendak meninggalkan muara menuju tengah laut.

Posisi mesin kapal yang memang terletak di sisi kapal sangat mudah terbelit sampah. Karenanya, jika mesin tidak diangkat, maka dipastikan sampah-sampah itu akan membelit baling-baling mesin kapal hingga tidak bisa jalan.

Selain itu, lanjut Kajidin, sampah plastik juga sangat mengganggu proses penangkapan ikan. Nelayan yang biasa menangkap rajungan itu seringkali menemukan sampah yang ikut tergulung di dalam jaring saat jaring tersebut diangkat.

Kajidin menuturkan, berdasarkan pengalamannya, sampah plastik di laut mulai dirasakan keberadaannya sejak 1990-an. Sedangkan puncaknya, terjadi pada kurun waktu 2000-an dan masih berlangsung hingga saat ini.

Kajidin mengakui, di perairan Jakarta saat ini sudah ada petugas kebersihan yang membersihkan sampah-sampah di perairan tersebut. Namun, dia menilai, upaya tersebut belum berhasil sepenuhnya untuk membersihkan ‘lautan’ sampah di perairan.

Selain di perairan Teluk Jakarta, Kajidin mengungkapkan, keberadaan sampah plastik juga mulai dirasakan di perairan Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Karangsong selama ini dikenal sebagai sentra nelayan terbesar di Kabupaten Indramayu.

Sedangkan di perairan Laut Jawa, Kajidin menemukan sampah-sampah plastik hanya saat di perbatasan air sungai dengan air laut. Di titik perbatasan yang dikenal di kalangan nelayan dengan istilah kacar itu banyak berserakan sampah plastik yang mengambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement