Jumat 23 Nov 2018 18:31 WIB

Sosialisasi KB di Solo Sasar Generasi Muda

Generasi muda diharapkan bisa memahami pentingnya perencanaan untuk berkeluarga.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Keluarga Berencana. Ilustrasi
Foto: .
Keluarga Berencana. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyasar generasi muda sebagai objek dalam sosialisasi program Keluarga Berencana (KB). Tujuannya agar pemahaman terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga bisa ditumbuhkan sejak dini.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Solo, Ariani Indriastuti, mengatakan Pemkot mulai melibatkan generasi muda dengan masuk ke sekolah-sekolah, kampus, juga anggota karang taruna. "Harapannya, para generasi muda mulai bisa memahami pentingnya perencanaan yang matang untuk berkeluarga," kata Ariani kepada wartawan, Jumat (23/11). 

Ariani menambahkan, generasi muda khususnya remaja putri harus memahami perlunya persiapan fisik dan mental untuk membina rumah tangga. Hal itu untuk mencegah mereka terjebak dalam pernikahan dini dan berpotensi menghambat terciptanya keluarga sejahtera. 

Materi sosialisasi program KB mencakup kesehatan reproduksi dan seksual serta wawasan KB. Sosialisasi program KB di kalangan remaja khususnya pelajar dan mahasiswa dinilai lebih efektif. Sosialisasi KB tidak hanya diperuntukkan bagi pasangan yang sudah menikah. "Namun, juga diperuntukkan bagi kalangan remaja agar memiliki pemahaman sebelum mereka berumah tangga," imbuhnya. 

Ariani menyatakan, selama ini program KB hanya menyasar keluarga muda dan kalangan tua. Generasi muda yang belum menikah justru kurang mendapatkan sosialisasi. Dikhawatirkan, minimnya wawasan dalam mempersiapkan berumah tangga akan menjerumuskan remaja pada pergaulan bebas. 

Berdasarkan pengamatan Pemkot, informasi yang disampaikan kepada anak-anak muda bahasanya masih mentah dan terlalu kaku. Dari evaluasi tersebut, diperlukan inovasi agar informasi mengenai KB bisa diterima generasi muda. 

Salah satu caranya melalui pemilihan duta generasi berencana di kalangan remaja. Duta terpilih memiliki tugas untuk melakukan sosialisasi kepada rekan sebayanya. 

Program pokok KB telah menjadi prioritas Pemkot Solo. Hal itu diwujudkan dengan pengembangan Kampung KB di kelurahan-kelurahan sejak dua tahun terakhir. Hal itu untuk menekan angka kelahiran di Kota Bengawan. "Target kampung KB untuk meningkatkan kesadaran warga, terutama pasangan usia subur (PUS) agar bisa ikut program-program KB yang sudah terintegrasi," terangnya. 

Kota Solo memiliki luas wilayah 44,04 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 512.266 jiwa. Berdasarkan data dari Pemkot, PUS dari kelompok umur istri tercatat sebanyak 62.282 orang. Sementara kepadatan penduduk Solo sudah mencapai 12.000 orang per meter persegi, dari jumlah ideal sebesar 5.000 orang per meter persegi. 

Tahun lalu, Kampung KB dibentuk di Pucangsawit, Joyontakan, Pajang, Kadipiro dan Semanggi. Tahun ini, Pemkot sudah membentuk Kampung KB di lima kelurahan lain, yakni Panularan, Jebres, Kestalan, Sangkrah dan Serengan. 

Selanjutnya, tahun depan Pemkot Berencana menambah Kampung KB di beberapa kelurahan lain. Penentuan Kampung KB melibatkan tim penanggulangan kemiskinan kota dan kelurahan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement