REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) meminta Prabowo Subianto untuk terbuka menyebut siapa elite yang mendapatkan ancaman karena mendukung dirinya. JK mengatakan, elite memiliki makna yang luas, yakni ada elite pemerintahan dan elite pengusaha.
Menurut JK, elite di pemerintahan juga bisa bermacam-macam. Namun, mereka tidak bisa ikut berkampanye dan memberikan dukungan. Sementara, elite pengusaha bebas memberikan dukungan kepada siapa pun.
"Kalau bicara elite, elite itu kan macam-macam, kalau elite pemerintahan, seperti ASN memang tidak bisa ikut berkampanye, tidak bisa mendukung siapa-siapa, itu terlarang, kalau pengusaha kan bebas mau dukung siapa saja," ujar Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jumat (23/11).
Menurut Jusuf Kalla, Prabowo lebih baik menyebutkan siapa elite yang dimaksud. Sehingga, pemerintah dapat mencari kebenaran atas pernyataan dari ketua umum Partai Gerindra tersebut.
"Kalaun hanya menyebut elite, pemerintah susah untuk mencari tahu sebenarnya apa, kalau disebutkan kita akan koreksi, kalau memang itu benar," kata Jusuf Kalla.
Sebelummya Prabowo menyebut bahwa saat ini ada sejumlah elite yang ingin mendukungnya di Pilpres 2019, namun tidak berani menyampaikan secara terang-terangan. Sebab mendapatkan ancaman yang cukup besar apabila mendukungnya.
Hal itu disampaikan dalam pidatonya di acara Pembekalan Relawan Prabowo-Sandi di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, (22//11). Prabowo mengatakan, elite tersebut berasal dari berbagai macam posisi dan jabatan. Mantan Danjen Kopassus ini pun mengaku prihatin dengan hal itu.
Namun, dalam ceritanya tersebut, Prabowo tidak mengungkap siapa salah satu elite yang dimaksud. Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku, tidak bisa berbuat banyak dengan adanya fenomena tersebut. Prabowo mengatakan, saat ini dirinya mensyukuri bahwa masih ada relawan-relawan yang mendukungnya tanpa takut diancam.