Kamis 22 Nov 2018 15:14 WIB

Disdik Jabar Segera Matangkan Program Ajengan Masuk Sekolah

Program tersebut diharapkan bisa dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2019/2020.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum
Foto: Arie Lukihardianti / Republika
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki program mengirimkan ajengan atau kiai ke setiap sekolah untuk meningkatkan pendidikan karakter dan akhlak para siswa. Para ajengan, akan memberikan pendidikan agama tambahan kepada para siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan akan segera mematangkan program tersebut agar bisa dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2019/2020. Disdik Jabar, akan membahas kembali program ini bersama seluruh pihak terkait seperti kepala sekolah dan unsur pondok pesantren.

"Ini muatan lokal. Tujuannya untuk memperkuat pendidikan karakter dan pendidikan agama," ujar Hadadi, Kamis (22/11).

(Baca: Pemprov Jabar Kirim Kiai ke SMA/SMK se-Jabar)

Saat ditanya tentang teknis pelaksanaan program tersebut, Hadadi menyebut nantinya kiai akan mengajarkan tentang keilmuan agama kepada guru pendidikan agama Islam (PAI). "Ajengan memberi pendidikan agama ke guru agama. Boleh sekali-kali dalam hari tertentu, dalam hari besar Islam langsung mengajarkan ke siswa," katanya.

Selain untuk muslim, Hadadi pun menyebut pihaknya akan melakukan hal tersebut bagi siswa beragama lain. "Tidak hanya Islam, termasuk yang lain. Siswa di luar Islam juga akan diperkuat pendidikan keagamaannya," katanya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memiliki visi 'Jabar Juara Lahir Batin' yang salah satunya pembangunan ketakwaan masyarakat. AMS ini, diharapkan mampu menambah pengetahuan siswa tentang agama Islam.

"Kami ingin punya siswa yang memiliki ketakwaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement