REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian masih belum menguak secara jelas motif pembunuhan Abdullah Fitri Setiawan alias Dufi. Hingga Rabu (21/11) petang, kepolisian masih menduga motif pembunuhan itu adalah perampokan.
"Motifnya sementara ini masih perampokan, dua orang pelakumya lelaki perempuan. Sejauh ini masih didalami motif itu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/11).
Kedua tersangka, kata Dedi, sedang ditangani oleh Polres Bogor dan Polda Jabar. Ia mengatakan, motif pelaku secara rinci belum bisa dipastikan. Dedi menambahkan, peran wanita tersebut pun masih akan ditelusuri. Diduga, wanita berinisial SM tersebut merupakan istri dari tersangka Nurhadi.
"Masih diperiksa dulu, baru diserahkan hari ini (21/11) Untuk keterlibatan perempuan apa keterlibatannya nanti. Nanti kan akan direkonstruksi lagi," ujar Dedi menegaskan.
Kedua pelaku hanya tertunduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun saat digelandang masuk ke Mobil Resmob Polda Metro Jaya pada Rabu sekitar pukul 14.00 WIB, sebelum dibawa ke Polres Bogor.
Pelaku terancam hukuman mati atau kurungan seumur hidup lantaran disangka dengan pasal pembunuhan berencana. Para pelaku dikenai Pasal 340 tentang pembunuhan berencan subsidiair 338 dan atau Pasal 365 ayat (3) subsidiair pasal 363 dan atau pasal 480.
Dari penangkapan itu diketahui pembunuhan terhadap Dufi dilakukan oleh Nurhadi di sebuah rumah kontrakan milik Laksmi yang berada di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Bogor. Dia dibunuh pukul 14.00 WIB, Sabtu (17/11).
Jasad Dufi ditemukan pada Ahad (18/11) sekitar pukul 06.00 WIB oleh seorang pemulung, Santi, yang tengah mengais sampah di sekitar lokasi kejadian di Kampung Narogong, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Santi awalnya mengira isi tong yang dikeruknya berisi sampah. Namun, yang mencurigakan adalah tong tersebut tertutup lakban hitam, hingga diketahui isinya adalah mayat Dufi.
Direktur Utama tvMu Gatot Tryanto mengonfirmasi Dufi merupakan tenaga freelance sales marketing di tvMu. Dufi sudah menjadi freelance sales marketing di tvMu lebih dari setahun.
"Selama lebih dari saru tahun menjadi freelance sales marketing, almarhum tak pernah punya musuh, baik di tvMu maupun lingkungan Muhammadiyah," kata Gatot dalam keterangan pers.
Menurut Gatot, Dufi tidak pernah ditugasi meliput berita, karena tugas dan tanggung jawabnya sebagai sales marketing. "Jadi, beliau bukan wartawan tvMu," ujarnya.