Rabu 21 Nov 2018 12:48 WIB

115 Bekas Gelas Plastik Ditemukan di Perut Paus Terdampar

Tahun ini sudah dua ekor paus ditemukan terdampar di Sultra.

Peneliti memisahkan sampah plastik dari perut paus yang terdampar di Taman Nasional Wakatobi, di Sulawesi Tenggara. Temuan plastik dalam perut paus membuat dunia semakin khawatir dengan limbah plastik di laut.
Foto: AKKP Wakatobi via AP
Peneliti memisahkan sampah plastik dari perut paus yang terdampar di Taman Nasional Wakatobi, di Sulawesi Tenggara. Temuan plastik dalam perut paus membuat dunia semakin khawatir dengan limbah plastik di laut.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Penemuan paus yang terdampar di Perairan Pulau Kapota Resort Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi menggemparkan dunia karena isi perut paus yang mengandung banyak plastik. Kasubag TU Balai Taman Nasional Wakatobi, Laode Ahyar, mengatakan bangkai paus yang terdampar sudah dikuburkan.

Dari hasil identifikasi isi perut paus yang dilakukan di kampus Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi disebutkan bahwa perut paus tersebut berisi sampah dari berbagai jenis dengan berat total 5,9 Kg.

Sampah yang ada di dalam perut paus tersebut, menurut dia, terdiri dari sampah gelas plastik 750 gram (115 buah), plastik keras 140 gram (19 buah), botol plastik 150 gram (empat buah), kantong plastik 260 gram (25 buah), serpihan kayu 740 gram (enam potong), sandal jepit 270 gram (dua buah), karung nilon 200 gram (satu potong), tali rafia 3.260 gram (lebih dari 1.000 potong).

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat bahwa selama 2018 ini sudah ada dua ekor paus yang terdampar di perairan wilayah setempat. Yang terakhir adalah terdamparnya paus sperma yang mati dengan perut penuh plastik.

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Provinsi Sultra, Darman, ketika dihubungi di Kendari, Rabu (21/11), menyatakan, paus pertama terdampar di Perairan Bombana pada Februari 2018 dengan panjang 13 meter dan lebar 3 meter. Kemudian, kedua adalah paus jenis Sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Perairan Pulau Kapota Resort Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi pada Senin (19/11).

"Kedua paus yang terdampar di perairan wilayah Sultra selama 2018 ini sudah dalam kondisi mati," katanya.

Paus yang terdampar di Wakatobi tersebut, menurut dia, sudah dikuburkan dengan melibatkan banyak pihak. "Tetapi untuk lebih jelasnya tanyakan kepada Balai Taman Nasional Wakatobi karena mereka yang menangani di lapangan," katanya.

Paus ini ditemukan terdampar di perairan Pulau Kapota pada Senin (19/11) sekitar pukul 08.00 Wita dalam kondisi sudah mati dan mulai membusuk. Darman menambahkan, sebelumnya pada 2015 juga ditemukan enam ekor lumba-lumba terdampar di Teluk Kendari. Dari jumlah tersebut lima ekor berhasil dievakuasi dan akhirnya dilepaskan kembali ke laut bebas sedangkan satu ekor mati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement