Rabu 21 Nov 2018 06:37 WIB

Anies Siapkan Penanganan Longsor

Sebanyak tujuh rumah dan 32 jiwa yang terdampak longsor di Pademangan

Rep: Farah Noersativah/ Red: Bilal Ramadhan
Rumah warga yang jadi korban tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Pribadi
Rumah warga yang jadi korban tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyebut pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah untuk menangani adanya longsor di wilayah RT 01/08 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Langkah-langkah itu antara lain korban longsoran akan diungsikan ke tempat yang lebih aman.

“Yang kita butuhkan sekarang langkah ke depannya, adalah delapan KK (Kepala Keluarga) yang tinggal di sini yang rumahnya sekarang menjadi tidak aman. Mereka mengungsi, kita akan segera bangunkan kembali rumahnya supaya mereka bisa menempati tempat yang sama,” kata Anies saat meninjau adanya longsoran di Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (20/11).

Dalam tinjauannya itu, dia menyebut longsoran telah terjadi selama beberapa kali dan beberapa tahap. Oleh sebab itu, pihaknya tengah mengkaji apa penyebab teknis terjadinya peristiwa itu.

Selanjutnya, kata dia, dinding penahan tanah di bantaran anak sungai Ciliwung saat ini juga akan dibangun. Hal itu, kata dia, akan diitargetkan selesai dalam dua pekan.

“Sehingga tuntas. Panjangnya diperkirakan sekitar 80 meter. Tadi di lapangan kita lihat bahwa posisi dinding sekarang itu saja itu lebih maju hampir tiga meter, dari dinding lama yg terbuat dari batu bata. Artinya memang sudah mengalami penyempitan,” jelas Anies.

Pembangunan itu, kata dia, ketika telah tuntas dalam dua pekan ke depan, maka akan mengalami pengerasan. Dengan adanya hal itu, dia berharap, tak akan ada lagi peristiwa longsor di daerah itu.

Anies melanjutkan, pihaknya juga akan memeriksa dinding-dinding di sepanjang aliran anak sungai Ciliwung. Sebab, menurutnya, bila diperhatikan, tempat itu memang memiliki risiko yang yang tinggi bila ditinggali.

“Bahkan ini tempat kejadian ini sampingnya ada saluran air, tidak memiliki muara. Ini saluran sebelah sini itu tidak ada muaranya,” jelas Anies.

Hal itu tak bisa didiamkan. Sebab, menurutnya, bila didiamkan, maka sedikit demi sedikit, tanah akan tergerus dan ia tak menutup kemungkinan akan ada peristiwa longsor di wilayah itu.

Selain itu, di wilayah itu tak ada lagi tempat saluran yang jelas sehingga menyebabkan tak ada lagi tempat air untuk mengalir. Tak heran, ada penggerusan tanah jangka panjang, yang menyebabkan tanah longsor.

Anies juga memastikan rumah warga yang rumahnya terdampak longsor, akan terbangun pada pertengahan Desember 2018 mendatang. Sehingga, warga, juga bisa tinggal lagi di tempatnya semula.

Perihal legalitas tanah, kata dia, dia mengaku akan membahasnya kemudian. Sebab, saat ini, Anies melihat fakta bahwa para warga ada yang tinggal di wilayah rawan longsor.

“Jadi begini, nanti soal legal dan setatus tanah kita bicara kemudian. Faktanya mereka tinggal ditempat ini, dan faktanya tempat ini longsor, karena itu tugas kita memastikan tanah disini aman, dan mereka bisa bermukim disitu lagi,” kata dia.

Dia pun juga memastikan akan melakukan penataan seluruh kawasan, bukan hanya delapan KK yang terdampak longsor. Hal itu, kata dia, ditujukan agar penataan dilakukan secara adil dan merata.

Kepala BPBD DKI Jakarta, Jupan Royter mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan mengenai adanya peristiwa longsor yang terjadi pada Ahad (18/11) lalu. menurutnya, saat ini, telah didirikan tenda oleh pihak kelurahan sebagai tempat pengungsian.

“Berdasarkan data yang kami dapat saat koordinasi dengan Kelurahan, saat ini sudah dilakukan pengungsian kepada para warga yang terdampak,” kata Jupan.

Sementara, Ketua RT 01/RW 08 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Abdul Hadi mengatakan, ada sebanyak tujuh rumah dan 32 jiwa yang terdampak longsor di wilayahnya. Dia menyebut peristiwa longsor itu bermula sejak Jumat (16/11) lalu.

Dia menceritakan awal mula peristiwa longsor yang terjadi itu. Menurutnya, pada Jumat malam saat terjadi hujan, tanah-tanah di bantaran sudah mulai merekah dan pecah-pecah. Lalu, pada Sabtu (17/11) hingga Ahad (18/11), tanah mulai ambles diterjang air.

“Begitu ambruk, oyot-oyot (akar-akar) kan menggeser tanah itu sampai kena air. Jadi longsor,” ujar Hadi.

Sebelumnya sejumlah rumah warga di wilayah Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara roboh akibat tanah amblas saat dilakukan perbaikan turap untuk mencegah longsor.

Camat Pademangan Mumu Mujahid memaparkan, robohnya rumah warga akibat longsor terjadi pada Ahad (18/11) sekitar pukul 10.00 WIB di wilayah Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Rumah warga yang terkena dampak tanah amblas berdiri di bantaran aliran Kali Ciliwung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement