Selasa 20 Nov 2018 22:14 WIB

TPS Sampah di Cimahi Masih Minim

Jumlah TPS baru mencapai 30 persen dan baru 13 TPS yang dikelola Pemkot Cimahi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Warga kota Cimahi dikenai sanksi denda Rp 50 juta jika buang sampah sembarangan.
Foto: ayusita3194.wordpress.com
Warga kota Cimahi dikenai sanksi denda Rp 50 juta jika buang sampah sembarangan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah di 15 Kelurahan di Kota Cimahi relatif masih minim. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, jumlah TPS baru mencapai 30 persen dan jumlahnya baru mencapai 13 TPS yang dikelola Pemerintah Kota Cimahi.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Usep Koswara mengakui jumlah TPS sampah di Kota Cimahi belum ideal. Kebutuhan ideal TPS Sampah minimal dua unit untuk 15 kelurahan se-Kota Cimahi.

"Jauh dari kebutuhan, belum merata. Baru 30 persennya kita yang ada," ujarnya, Selasa (20/11). Menurutnya, Pemerintah Kota Cimahi siap untuk membangun TPS di semua kelurahan. Namun, kendala yang dialami selama ini adalah kesulitan memperoleh izin dari masyarakat.

"Pemkot Cimahi siap beli lahan, tapi izin dari masyarakat susah," katanya. Dampaknya, ia menuturkan diduga menjadi salah satu penyebab munculnya perilaku buruk warga membuang sampah sembarangan.

Terkait dengan sampah menumpuk di aliran Sungai Cicurug, Kampung Cibodas, RT 01 RW 15, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Pihaknya telah mengangkut sampah tersebut dan didapat 1,5 ton sampah dari sungai.

Tumpukan sampah itu berasal dari wilayah Utara dan Tengah Kota Cimahi yang terbawa air saat hujan besar, sehingga bermuara di wilayah selatan. "Masyarakatnya belum tersosialisasi semua. Intinya kesadaran belum tumbuh merata di masyarakat Cimahi," katanya.

Sebelumnya, Sampah menumpuk terlihat di aliran Sungai Curug, Kampung Cibodas RT 01 RW 15, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Selasa (20/11). Para pejalan kaki yang melintas merasa tak nyaman dan mengaku mencium aroma tidak sedap dari sampah tersebut.

Diduga, sampah domestik itu dibuang oleh oknum warga yang tak bertanggung jawab. Sampah yang didominasi oleh plastik bekas makanan, minuman hingga styrofoam. Adanya tumpukan sampah sempat viral di media sosial hingga akhirnya petugas kebersihan mulai membersihkan.

Salah seorang warga, Anies (39 tahun) mengaku memasuki musim penghujan sampah menumpuk dan berasal dari kiriman wilayah hulu sungai. "Kalau hujan besar pasti penuh sampah. Kemarin penuh, sekarang udah mulai dibersihkan," ujarnya.

Ia menuturkan, mereka yang sering membuang sampah di aliran sungai tersebut relatif bukan warga sekitar. "Ini kayanya masyarakat yang buang sampah sembarangan, tapi bukan warga sini" katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement