REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Demokrat pastikan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan berkampanye bersama cawapres Sandiaga Uno. Tapi, belum bisa dipastikan kapan kampanye keduanya akan dilakukan.
Ketua Divisi Hukum dan Advokasi DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, sebelum itu, tim pemenangan sedang membuat jadwal keduanya untuk bertemu. Tentunya, kata dia, pertemuan itu akan membahas rencana kampanye bersama untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
“Sekarang sedang direncanakan, sedang mengatur waktu pertemuan (antara) AHY dan Sandi,” kata Ferdinand saat dihubungi Republika pada Senin (19/11).
Ferdinand mengaku, belum mengetahui sejauh mana perkembangan rencana, pertemuan tersebut. Sejauh yang dia dengar, masih dalam pencarian tanggal kosong AHY dan Sandi agar dapat bertemu.
“Yang saya dengar, mengatur jadwal dua orang ini tidak mudah. Dua-duanya sibuk, banyak acara masing-masing, jadwal keduanya padat,” kata Ferdinand.
Oleh karena itu lanjut Ferdinand, dia belum bisa memastikan apakah pencarian tanggal keduanya ini akan selesai dalam satu minggu ke depan atau tidak. Tapi, dia tegaskan, untuk kemenangan Pilpres 2019 nanti pasti keduanya akan meluangkan waktu untuk bertemu dan membahas kempanye bersama.
Termasuk, sambung Ferdinand, strategi kampanye yang akan dilakukan keduanya. Apakah akan melakukan kempanye bersama dalam satu tempat atau di lokasi yang berbeda.
“Itu yang sedang dibicarakan, bisa kampanye bareng, bisa kampanye masing-masing dengan konten yang kita atur dan kita bahas nantinya,” papar Ferdinand.
Termasuk, kata dia, bagaimana meramu agar kampanye keduanya tidak saja untuk kepentingan pilpres, tapi juga untuk kemenangan pileg. Sehingga, menurutnya, dibutuhkan startegi yang terukur untuk kemenangan bersama.
“Makanya, kita bilang meramu strategi yang pas dan terukur agar kepentingan partai dapat dan kepentingan pilpres juga dapat karena kita ingin menang pilpres dan memang pileg, itu target kita,” kata Ferdinand.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan pun sebelumnya mengusulkan perlunya segera diadakan pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga calon presiden nomor 02, Prabowo Subianto. Usulan Syarief Hasan tersebut untuk kembali menyolidkan hubungan antara Demokrat dan Gerindra.
"Kami tentu masih tetap solid mendukung Pak Prabowo, untuk lebih menyolidkan kembali dukungan tersebut, saya pikir perlu ada pertemuan komunikasi lebih intens antara Pak Prabowo dan Pak SBY," kata Syarief Hasan kepada wartawan, Kamis (15/11).
Syarief berharap, pertemuan komunikasi antara dua tokoh penting ini perlu diadakan secepatnya, bersama tim pemenangan pemilu dari Demokrat dan Gerindra. Pertemuan tersebut bertujuan menyolidkan dan menyamakan pandangan kembali soal situasi pilpres dan pileg yang akan diadakan serentak pada 2019 nanti.
"Kita perlu mendapatkan dukungan juga dari Gerindra kalau mau Demokrat turun all out. Kalau kami tidak mendapatkan dukungan penuh dari Gerindra tentu akan sulit," ujarnya.
Syarief mengatakan, Gerindra harus paham Demokrat saat ini masih fokus pada pileg. Sedangkan, untuk pemenangan pilpres, menurutnya, akan ada waktu sendiri untuk menjalankan pemenangan di pilpres, yakni di dalam kampanye bersama nanti.
Syarief Hasan membantah dukungan Demokrat ke Prabowo yang terkesan tidak all out ini hanya untuk menghindari sanksi di Pemilu 2019. Syarief beralasan Demokrat masih fokus di pileg sebab perlu meningkatkan elektabilitas, akibat dari tidak adanya calon presiden dari Demokrat.
"Jadi kami harus all out-nya ke pileg dulu bukan pilpres, itu harus dipahami oleh Gerindra," tegasnya.
Mantan Menteri Koperasi dan UKM ini berharap kalau Gerindra ingin Demokrat all out, koordinasi dua partai tetap harus berjalan. Walaupun ia mengklaim komunikasi Gerindra dan Demokrat selama ini sudah bagus, Gerindra perlu memahami Demokrat saat ini masih memprioritaskan memenangkan caleg-caleg di daerah.
"Jadi, selama lebih dari dua bulan ini, kami terus terang lebih fokus memenangkan caleg Demokrat. Dan akan tetap begitu hingga pileg terlaksana," katanya.