REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerjaan Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) di Nusa Tenggara Barat (NTB) disebut sudah berjalan sesuai harapan. Kogasgabpad NTB merupakan komando tugas pertama dan sekaligus sebagai uji coba sejauh mana dapat diterapkan dalam penanganan bencana.
"Pembentukan Kogasgabpad NTB ini adalah yang pertama, sekaligus sebagai uji coba sejauh mana bisa diterapkan dalam penanganan bencana," ujar Panglima Kogasgabpad, Mayjen TNI Madsuni, dalam keterangan pers yang Republika.co.id terima, Ahad (18/11).
Ia menyebutkan, rencana dan pekerjaan yang dilakukan oleh Kogasgabpad TNI dapat berjalan sesuai harapan. Menurutnya, hasil kerja dari Kogasgabpad TNI mencapai 100 persen. Di mana, jelas dia, semua itu diraih berkat bantuan para relawan juga. Madsuni kemudian memberikan apresiasi atas dedikasi dan kerja sama para relawan tersebut.
"Terima kasih atas semangat, ketulusan, dan keikhlasan rekan-rekan relawan datang ke NTB untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita, khususnya di Lombok dan Sumbawa yang terkena musibah," katanya.
Disamping itu, Madsuni juga berpamitan untuk kembali markas pekan depan, 21 November. “Kami beserta seluruh staf pamit untuk kembali ke kesatuan masing-masing. Mungkin ada kekurangan ataupun hal-hal yang kurang berkenan agar dimaafkan," ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan para relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Alfian, menyampaikan, keberadaan Kogasgabpad selama di NTB sangat banyak memberikan manfaat. Manfaat itu terutama bagi warga yang terkena gempa dan para relawan dalam mengakses data serta informasi yang diperlukan.
Alfian juga mengakui Kogasgabpad ini merupakan Satgas yang dibutuhkan karena seluruh komponen yang terlibat terkoordinir dengan baik. Data dan informasi mudah didapatkan untuk mengambil langkah selanjutnya bersama Kogasgabpad dengan para relawan.