Sabtu 17 Nov 2018 19:45 WIB

Ruhut: Kalo Hati SBY Dibelah, Maunya Dukung Jokowi

Ruhut menilai Partai Demokrat setengah hati dukung Prabowo-Sandi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Ruhut Sitompul.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Ruhut Sitompul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kampanye Tim Kampanye Nasional (TKN) Ruhut Sitompul menilai bekas partainya, Partai Demokrat setengah hati mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga di Pemilihan Presiden 2019.

Hal itu disampaikan Ruhut menanggapi sejumlah kritik yang disampaikan Partai Demokrat terhadap dua pasangan capres maupun cawapres di Pilpres yang belum menyentuh substantif.

Partai Demokrat juga menyinggung hal-hal yang belum difokuskan pasangan nomor urut 02, mulai dari gagasan, visi, misi maupun program. "Jujur saja aku selalu mengatakan yang namanya Demokrat itu bukan dua kaki, tegas aku katakan, setengah hati. faktanya tadi kita sudah dengar," ujar Ruhut saat ditemui di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (17/11).

Ruhut beranggapan, Partai Demokrat cenderung lebih dekat dengan calon presiden Joko Widodo. Sebab, sebelum memutuskan mendukung Prabowo-Sandiaga, Partai Demokrat sudah cukup intens berkomunikasi dengan orang dekat dengan Jokowi.

"Kenapa saya katakan, suasana hati Pak SBY seperti sekarang ini, karena saya tahu kalo dibelah hati paling dalam Pak SBY mau dukung Pak Jokowi, itu tegas saya katakan," ujar Ruhut.

Ruhut pun tidak mengetahui detil, kemudian akhirnya Partai Demokrat memilih berkoalisi dengan Prabowo-Sandiaga. "Taunya mendukung Pak Prabowo, saya juga kaget, gimana sih Bapak (SBY) ini tapi kalau Pak SBY aku tetap bela," kat Ruhut.

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari membantah jika Partai Demokrat dinilai setengah hati mendukung Prabowo-Sandiaga. "Enggak benar," kata Imelda.

Baca juga, Pengamat Sarankan Gerindra Beri Kompensasi ke Demokrat. 

Imelda menilai kritik yang disampaikan Partai Demokrat kepada kedua pasangan capres, khususnya Prabowo-Sandiaga sebagai kritik untuk membangun kontestasi Pilpres yang baik. Sehingga difokuskan untuk lebih banyak beradu gagasan maupun visi, misi dan program.

"Melihat yang di dalam penyampaian kedua pasangan calon lebih memperhatikan banyak gimmick misal 'politik genderuwo', 'politik sontoloyo' yang menurut SBY lebih baik diarahkan ke visi misi. Penting untuk rakyat mengetahui, SBY sangat konsen untuk pemenangan Prabowo-Sandi," ungkap Imelda.

Bantahan serupa diungkapkan Wakil Direktur Relawan Prabowo-Sandi Yahdil Abdi Harahap terkait keberadaan Partai Demokrat dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandiaga. "Oh nggak ya, saya kira banyak kader Demokrat yang jadi jubir, yang militansinya tinggi dan fanatisme tinggi ke Prabowo-Sandiaga," kata Ketua DPP PAN tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement