REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Suplai listrik ke seluruh wilayah Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) telah pulih 100 persen pada Sabtu dini hari. Pemulihan terjadi setelah padam total berlangsung selama sekitar 34 jam.
"Alhamdulillah, pada pukul 00.44 dini hari tadi, semua sudah pulih 100 persen," kata General Manager Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat, Bambang Yusuf yang dihubungi melalui telepon seluler di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Listrik pada sistem Sulbagsel yang meliputi wilayah Sulsel, Sulbar, dan Sulteng, padam total pada Kamis (15/11) sekitar 15.21 Wita. Hal ini disebabkan jaringan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) antara Kota Palopo dan Makale, Sulsel, disambar petir.
Akibatnya seluruh pembangkit tiba-tiba padam serentak hanya dalam hitungan detik. Bambang menjelaskan, upaya untuk menghidupkan kembali pembangkit-pembangkit tersebut hingga daya yang dihasilkannya masuk kembali ke sistem secara tersinkronisasi, membutuhkan waktu minimal delapan jam per pembangkit dan tidak bisa dilaksanakan secara serentak.
Menurut Bambang, sistem kelistrikan Sulbagsel sebenarnya sudah memenuhi kriteri N-1 dalam penyediaan daya listrik. Artinya surplus daya yang tersedia lebih besar dari kapasitas salah satu pembangkit terbesar di seluruh sistem.
Daya terpasang sistem kelistrikan Sulbagsel saat ini mencapai 1.500 MW, sedangkan beban puncak 1.100 MW. Artinya, surplus daya mencapai 400 MW. Pembangkit paling besar di wilayah ini berkapasitas 200 MW.
"Hanya karena kejadian ini sangat tiba-tiba, maka dalam waktu hampir bersamaan, sambaran petir pada SUTT itu menyebabkan seluruh pembangkit mengalami padam serentak," ujarnya.
Khusus di Kota Palu, PLN Area Palu sampai saat ini masih memberlakukan pemadaman bergilir di wilayah Palu, Sigi, Donggala dan Porigi Moutong yang diperkirakan berlangsung sampai Senin, 19 November 2018 karena masih dalam proses sinkronisasi pasokan daya dari PLTA Poso.
Atas nama PLN, Bambang meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang aktivitas, bisnis/usaha, dan kenyamanannya terganggu akibat pemadaman listrik total tersebut.