Sabtu 17 Nov 2018 08:14 WIB

Apa Motif Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi?

Hukuman apa yang pantas diberikan kepada pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi?

Tersangka kasus pembunuhan satu keluarga HS diperlihatkan kepada media saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11).
Foto:
Sejumlah Tim Puslabfor Polda Metro Jaya saat akan melakukan olah TKP kasus pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11).

Pelaku menemani kedua anak korban di dalam kamar sampai tertidur. Saat dua bocah itu tertidur, pelaku lantas membunuh juga dua bocah tak berdosa tersebut.

“Setelah kedua anak tersebut meninggal, selanjutnya pelaku mengecek lemari yang ada di dalam kamar, dan melihat uang sebesar Rp 2 juta dan kunci mobil merek Nissan X-Trail warna silver dengan nomor polisi B 1075 UOG yang merupakan milik korban,” kata Wahyu.

Pelaku lantas berangkat menggunakan bus menuju ke Gunung Guntur. Setibanya di terminal Kabupaten Garut, pelaku melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek menuju pos pendakian Gunung Guntur, kemudian pelaku beristirahat sambil memantau informasi tentang peristiwa pembunuhan yang dilakukannya melalui media sosial Facebook.

photo
Polisi melakukan penyisiran dengan anjing pelacak di sekitar lokasi perisitiwa pembunuhan satu keluarga, di kawasan Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018). Dalam peristiwa tersebut satu keluarga yang terdiri empat orang tewas dengan luka di tubuhnya, motif penyebab masih dalam penyelid ikan pihak berwenang.

Di sinilah yang bersangkutan ditangkap kepolisian. Haris kemudian dibawa dari Garut ke Polda Metro Jaya dan dimintai keterangan secara intensif. Meski awalnya mengelak, akhirnya ia mau mengakui.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, motif pembunuhan tak lain karena terduga pelaku mengaku kesal lantaran sering dimarahi korban. “Motifnya dia (terduga pelaku) sering dimarahi. Udah itu saja,” ujar Argo.

Argo menambahkan, polisi kini mencari linggis yang diduga digunakan tersangka. Berdasarkan pengakuan tersangka, linggis tersebut dibuang ke sungai di Kalimalang. Tersangka membuang linggis tersebut memang diniatkan untuk menghilangkan jejak. “Linggis belum ketemu karena dibuang ke (salah satu sungai) daerah Kalimalang. Tapi hujan, deras airnya, makanya kita tunda,” ujar Argo.

Argo mengatakan, hingga saat ini, pelaku diduga masih satu orang dan masih akan didalami terkait kemungkinan adanya keterlibatan orang lain.

(ed: mas alamil huda)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement