Sabtu 17 Nov 2018 07:15 WIB

Megawati Ingin Mundur, Sekjen: Tergantung Kongres

Hasto yakin ketika keputusan kongres menghendaki menjadi ketum, Mega akan bersedia.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara terkait niatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mundur dari kursi jabatan tertinggi. Menurut Hasto, pengganti Megawati akan digantikan melalui keputusan kongres.

"Ya tergantung arus bawah, menurut saya, ketika keputusan kongres menghendaki ibu Mega menjadi ketum, beliau akan bersedia," kata Hasto Kristiyanto di Jakarta, Jumat (16/11).

Baca Juga

Megawati menjabat sebagai ketua umum PDIP sejak partai tersebut masih bernama PDI pada 1993. Kursinya sempat digoyang oleh Soerjadi lewat Kongres Luar Biasa PDI pada 1996. 

Namun, Megawati tidak menerima hasil kongres itu dan akhirnya PDI di bawah kepemimpinannya berubah nama menjadi PDIP. Sejak saat itu, kursi Megawati tidak pernah goyah. 

Pada Kongres PDIP 2015 di Bali, Megawati bahkan masih terpilih secara aklamasi. Hal membuktikan jika perjalanan politik Megawati sudah cukup lama hingga menjadi ketua umum partai yang paling senior.

Hasto menyebut panjangnya masa jabatan yang disandang Megawati sebagai sebuah dedikasi. Dia mengatakan, terpilihnya kembali Megawati juga melalui kongres, bukan karena orang per orang apalagi karena ambisi.

Hasto mengungkapkan, sulit bagi putri presiden pertama Indonesia itu untuk turun tahta. Dia mengatakan, Megawati masih mendapat dukungan dan akan mendapatkan dukungan sangat kuat dari bawah.

"Apalagi dengan melihat tantangan-tantangan ke depan pak Jokowi juga memerlukan pengawalan seorang pemimpin dengan pengalaman yang sangat luas seperti bu Mega," kata Hasto lagi.

Sebelumnya, keigninan untuk mundur itu kembali diungkapkan Megawati saat memberikan sambutan dihadapan calon legislatif (caleg) partai di Jakarta, Kamis (15/11). Mega kemudian menghitung jumlah politikus perempuan yang konsisten turun sebagai politikus. 

Ia mengakui, minimnya jumlah perempuan itu membuat dirinya kesepian. "Memang saya kalau dilihat, perjalanan politik sudah cukup lama. Saya ketum parpol paling senior sekian lama belum diganti-ganti, padahal saya sudah lama berharap diganti," kata Megawati. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement