REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia, Triawan Munaf melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). MoU yang dilakukan sebagai landasan pelaksanaan berbagai program Bekraf dalam pengembangan ekonomi kreatif di Surabaya.
Risma merasa kerja sama yang dijalin begitu penting untuk pengembangan anak muda di Kota Pahlawan, utamanya dalam upaya mengembangkan ekonomi kreatif. “Anak muda di Surabaya ingin belajar sekaligus meningkatkan industri kreatif untuk memperbaiki kualitas produksi lokal yang bisa dibawa ke tingkat dunia,” ujar Risma di Surabaya, Jumat (16/11).
Risma menekankan kepada anak muda agar menggali dan mengembangkan potensi kearifan lokal yang dimiliki Surabaya. “Ayo kembangkan kekayaan lokal dari nenek moyang yang mampu menarik wisatawan asing untuk datang ke sini,” ujar Risma.
Bekraf bersama Pemkot Surabaya kerja sama mengembangkan ekonomi kreatif.
Risma juga meminta agar anak muda terus mengasah ilmu yang diperoleh dan mengembangkan talenta yang dimiliki sehingga menghasilkan karya. Sebab, kata dia, industri kreatif adalah industri yang tidak mati sampai kapanpun.
Triawan Munaf menilai, kehadiran ekonomi kreatif memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional yang mampu menyumbang Pendapatan Dometik Bruto (PDB) hingga Rp 922 triliun pada 2016. Angka ini, lanjutnya, diprediksi terus naik setiap tahunnya sekitar 10 persen.
Sehingga, pada 2017 diprediksi mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun. “Salah satunya melalui ruang kreasi semacam film, musik, fesyen, dan kuliner,” ujar Triawan.