Kamis 15 Nov 2018 23:08 WIB

Puncak Kirab Pemuda 2018, Menpora Terima Rekor Muri

Plakat diberikan untuk rekor congklak dengan material kardus terbesar.

Museum Rekor Indonesia (MURI) turut menganugerahkan plakat pemecahan rekor Indonesia kepada Menteri Imam Nahrowi.
Foto: Istimewa
Museum Rekor Indonesia (MURI) turut menganugerahkan plakat pemecahan rekor Indonesia kepada Menteri Imam Nahrowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menpora RI (Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia) Imam Nahrowi meminta peserta Kirab Pemuda 2018 untuk terus bermimpi menjadi pemimpin negeri di masa depan.

Menteri Imam menekan itu, saat acara puncak Kirab Pemuda 2018 di GOR Atletik Rawamangun, Jakarta Timur. Acara dibuka dengan kesenian tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Jakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan hingga Papua.

"Kalian harus menjadi pemimpin pemuda di daerah kalian masing-masing dan bermimpi memimpin negeri ini," kata Nahrowi.

Dia menjelaskan bangsa Indonesia adalah bangsa yang indah dan kaya. Untuk itu, Imam Nahrowi meminta pemuda harus bisa mempromosikan potensi Indonesia di kancah dunia.

"Pemuda harus promosikan ke luar negeri bahwa kita ini negeri yang elok dan kaya. Sebarkan virus merah putih ini, virus NKRI ke semua orang," kata Imam Nahrowi.

Dalam acara itu, Museum Rekor Indonesia (MURI) turut menganugerahkan plakat pemecahan rekor Indonesia kepada Menteri Imam Nahrowi. Plakat diberikan atas pemecahan rekor Indonesia kategori congklak terbesar dengan material kardus terbesar di dunia.

Untuk diketahui, Kirab Pemuda 2018 yang diselenggarakan Kemenpora ini dibagi kedalam dua zona yang mengelilingi 34 provinsi di Indonesia, dengan rute zon I berangkat dari Sabang dan Zona II dari Merauke.

Kelompok pertama berangkat dari Sabang, sedangkan kelompok kedua berangkat dari Merauke. Mereka melewati seluruh provinsi di seluruh Indonesia selama 73 hari. Kedua kelompok Kirab Pemuda 2018 tersebut bertemu hari ini di acara puncak yang berlangsung di GOR Atletik Rawamangun, Jakarta Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement