Kamis 15 Nov 2018 19:28 WIB

BMKG Ingatkan Potensi Banjir dan Longsor Meningkat

Lima hari ke depan curah hujan berpeluang berintensitas lebat.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah kendaraan menembus genangan banjir cileuncang dari luapan drainase saat hujan deras, di Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Selasa (30/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah kendaraan menembus genangan banjir cileuncang dari luapan drainase saat hujan deras, di Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau masuknya musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Diprediksi beberapa pekan ke depan curah hujan tinggi masih terus terjadi dan diikuti ancaman bencana hidrometeorologi.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo menjelaskan bahwa lima hari ke depan berdasarkan pantauan dan analisis, curah hujan intensitas lebat masih terus berpeluang terjadi. "Akibatnya bencana susulan Hidrometeorologi akan muncul seperti banjir, longsor, banjir bandang dan puting beliung," kata Prabowo dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (15/11).

Baca Juga

Kondisi cuaca seperti ini, ungkap dia, didasarkan analisis dinamika atmosfer. Yaitu terjadi penguatan massa udara dari Asia dan Australia. Akibatnya mempengaruhi pembentukan daerah tekanan rendah dan pola-pola sirkulasi di sekitar wilayah Indonesia.

Selain itu, aliran massa udara basah dari Samudra Pasifik dan Samudera Hindia yang masuk ke wilayah Sumatera, Jawa hingga Kalimantan, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara turut mendukung pertumbuhan awan hujan.

"Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode tiga hari ke depan (15 – 19 November 2018)," katanya mengingatkan.

Beberapa wilayah Indonesia yang berpotensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang diantaranya, seluruh pulau Sumatera, seluruh pulau Jawa, sebagian wilayah Kalimantan seperti Kalbar, Kalsel dan Kaltara, sebagian Sulawesi seperti Sulteng dan Sulut, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Sedangkan potensi gelombang tinggi, menurut Prabowo akan setinggi 2,5 meter hingga 4 meter. "Gelombang tinggi diperkirakan terjadi di Perairan Enggano-Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Jawa," tambah Prabowo

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, puting beliung, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement