Rabu 14 Nov 2018 08:21 WIB

Masyarakat Dunia, Bantulah Gaza....

Enam warga Palestina gugur dalam serangan terkini Israel.

Pemuda Palestina mengikuti pelatihan militer di Kampus Ilmu Hukum dan Kepolisian Al-Rebat  Khan Younis, Selatan Jalur Gaza, Palestina.
Foto: Adel Hana/AP
Pemuda Palestina mengikuti pelatihan militer di Kampus Ilmu Hukum dan Kepolisian Al-Rebat Khan Younis, Selatan Jalur Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Umar Mukhtar, Fira Nursya’bani

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) meminta masyarakat internasional memberikan perlindungan pada kawasan Gaza. Hal ini menyusul operasi militer dan serangan udara militer Israel di Jalur Gaza yang menewaskan sedikitnya 11 warga Palestina hingga Selasa (13/11).

"Kami menyerukan masyarakat internasional melakukan segala yang dibutuhkan untuk mencegah pembantaian baru di Gaza, Palestina," tutur Sekjen Komite Eksekutif PLO Saeb Erekat dalam pernyataannya pada Selasa (13/11).

Ia menuturkan, semua serangan yang dilancarkan Israel ke Gaza akan dilaporkan ke Pengadilan Pidana Internasional.

Kondisi di Jalur Gaza, terutama di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Israel, sedianya sudah menghangat sejak ribuan warga Palestina secara reguler melakukan aksi damai tiap Jumat di perbatasan sejak 30 Maret lalu. Dalam aksi itu, warga Palestina menuntut hak kembali ke wilayah mereka yang dicaplok Israel sejak 1948. Sebanyak 220 warga Palestina, termasuk anak-anak, gugur ditembak militer Zionis sejak awal aksi tersebut.

Eskalasi meningkat beberapa hari belakangan setelah milter Israel melakukan operasi senyap di Gaza pada Ahad (11/11) dan menewaskan tujuh warga Gaza yang juga merupakan anggota sayap militer Hamas. Pihak Israel mengakui, satu prajurit mereka tewas dalam operasi intelijen yang berjalan tak sesuai rencana tersebut.

Selepas operasi itu, Hamas meluncurkan ratusan roket ke wilayah Israel pada Senin (12/11). Sebagai balasan, Israel kembali melancarkan serangan udara sejak Senin (12/11) malam hingga Selasa (13/11) dini hari. Kantor berita Palestina, Maannews, melaporkan, sebanyak enam warga Palestina gugur dalam serangan itu dan 20 lainnya terluka.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza juga telah melansir nama-nama mereka yang gugur tersebut. Serangan-serangan udara Israel, menurut Maannews, tak hanya menyasar ratusan markas-markas Hamas, tetapi juga menghancurkan satu stasiun televisi, tiga gedung perumahan, serta lima bangunan komersial, termasuk sebuah hotel.

Sementara, pihak Israel melansir bahwa Hamas telah menembakkan ratusan roket ke wilayah Israel dan sebagian berhasil dihalau Iron Dome, sistem pertahanan rudal Israel. Kendati demikian, roket Hamas berhasil meledakkan satu bus di Jabalia dan mengenai sebuah gedung perumahan di Ashkelon, bagian selatan Israel pada Senin (12/11) malam.

Seorang Palestina warga Tepi Barat yang sedang berada dalam gedung tersebut, Mahmoud Abu Asbah (40 tahun), meninggal akibat terjangan roket itu dan dua perempuan warga Israel dalam kondisi kritis.

Juru bicara sayap militer Hamas, Abu Ubaidah, mengatakan, mereka akan terus menembakkan roket ke wilayah Israel bila serangan udara tak dihentikan. "Wilayah pendudukan al-Majdal (Ashkelon) saat ini menjadi target kami sebagai tanggapan terhadap penembakan yang menargetkan bangunan sipil di Gaza. Ashdod dan Beersheba adalah target berikutnya jika musuh terus membombardir bangunan sipil," kata dia, kemarin.

Sementara itu, Al-Aqsha TV menyiarkan rekaman video yang menunjukkan pejuang Palestina tengah menargetkan bus tentara Israel di timur Jabalia, dekat perbatasan Jalur Gaza. Kendaraan itu meledak beberapa saat setelah tentara Israel turun. Pihak Palestina mengatakan, ledakan di bus itu peringatan semata. Mereka bisa saja meledakkan bus dengan seluruh pasukan Israel di dalamnya, tetapi menahan diri dengan harapan Israel tak meningkatkan eskalasi serangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement