Erdogan mengatakan sudah jelas pembunuhan itu direncanakan. Menurutnya perintah itu datang dari tingkat atas otoritas Saudi, meski ia merasa Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud yang sangat ia hormati, tidak mungkin melakukannya.
"Putra mahkota mengatakan 'Saya akan mengklarifikasi masalah ini, saya akan melakukan apa yang perlu dilakukan'. Kami menunggu dengan sabar," kata Erdogan.
Ia menambahkan, pelaku pembunuhan itu termasuk di antara 18 tersangka yang telah ditangkap di Arab Saudi. "Harus diungkapkan siapa yang memberi mereka perintah untuk membunuh," tutur dia.
Arab Saudi telah mengubah narasinya tentang pembunuhan Khashoggi beberapa kali di tengah kecaman internasional. Setelah lebih dari dua minggu menyangkal, Riyadh akhirnya mengakui Khashoggi terbunuh dalam sebuah aksi pembunuhan terencana, tetapi pembunuhan itu adalah sebuah operasi jahat yang tidak direncanakan.
Menghubungi bos
Seorang anggota tim pembunuh jurnalis Saudi Jamal Khashoggi diketahui melakukan komunikasi via telepon kepada orang terdekat Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman (MBS). Komunikasi dilakukan tak lama setelah Khashoggi dibunuh.
Tim pembunuh itu meminta orang terdekat MBS agar menyampaikan ke 'Sang Bos' bahwa tim telah selesai melakukan misi mereka. "Katakan ke Bos Anda," ujar pembunuh tersebut.
Seperti dilansir New York Times, Selasa ,(13/11), laporan itu diperoleh dari tiga narasumber yang mengetahui rekaman pembunuhan Khashoggi yang dimiliki oleh intelijen Turki.
Rekaman, dibagikan bulan lalu kepada Direktur CIA Gina Haspel. Ini dipandang oleh para pejabat intelijen sebagai bukti terkuat yang mengaitkan MBS dengan pembunuhan Khashoggi.
Walaupun nama MBS tidak disebutkan secara langsung dalam rekaman itu, namun para pejabat intelijen AS percaya bahwa kalimat "bos Anda" adalah referensi untuk MBS
Panggilan telepon dilakukan oleh Maher Abdulaziz Mutreb. Ia adalah salah satu dari 15 orang Saudi yang dikirim ke Istanbul untuk membunuh Khashoggi. Mutreb berbicara dalam bahasa Arab saat melakukan komunikasi itu.
Baca juga, Rekaman Suara Ungkap Kalimat Terakhir Khashoggi.
Petugas intelijen Turki telah mengatakan kepada pejabat AS bahwa mereka percaya Mutreb, anggotan keamanan yang sering bepergian dengan MBS sedang berbicara dengan salah satu pembantu pangeran.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin, para pejabat Saudi membantah bahwa MBS mengetahui rencana pembunuhan Khashoggi. Ini mengacu pada instruksi Mutreb dalam rekaman itu.