Selasa 13 Nov 2018 19:21 WIB

Curah Hujan Lebih dari 110 Milimeter, Palembang Banjir

Badan jalan pada beberapa ruas jalan protokol berubah menjadi aliran sungai.

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pengendara mendorong kendaraannya saat melintasi jalan yang terendam banjir dikawasan Sekip Bendung, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (13/11)
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Sejumlah pengendara mendorong kendaraannya saat melintasi jalan yang terendam banjir dikawasan Sekip Bendung, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (13/11)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Wilayah Kota Palembang sejak Senin malam (12/11) sampai Selasa (13/11) diguyur hujan lebat yang mengakibatkan ibu kota Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) dilanda banjir. Banjir tidak hanya menggenangi permukiman warga tapi juga membuat badan jalan pada beberapa ruas jalan protokol berubah menjadi aliran sungai yang mengakibatkan lalu lintas macet.

Hujan lebat yang mengguyur Palembang tersebut menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) SMB II – Palembang, pada Senin malam berkategori sangat lebat. Intensitasnya di atas 100 milimeter (mm) per hari. Hujan mengguyur Palembang lebih dari enam jam sejak sekitar pukul 23.00 WIB.

Menurut Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Bambang Beny Setiaji, hujan yang turun di sebagian besar wilayah Sumatra Selatan pada malam hingga dini hari tersebut merupakan curah hujan dengan intensitas sangat lebat. “Curah hujan yang tinggi karena adanya aktivitas siklon Tropis Gaja yang mengakibatkan Angin Baratan yang masuk ke wilayah Sumatra Selatan. Angin Baratan itu sarat uap air dari Samudera Hindia yang kemudian membentuk MCS atau Mesoscale Convective System," kata Beny Setiaji.

MCS sendiri yakni sistem konfektif skala menengah, ditandai adanya awan hujan atau cumulonimbus yang berbaris memanjang hingga mencapai panjang 200 kilometer. Beny menjelaskan, awan hujan yang berbaris memanjang hingga mencapai panjang 200 km dengan karakteristik hujan lebat disertai angin kencang dalam waktu singkat kemudian diikuti hujan yang relatif lama dan umumnya terjadi pada malam hari.

“BMKG memperingatkan warga untuk mewaspadai potensi genangan air, banjir, maupun longsor bagi daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat. Waspadai kemungkinan hujan lebat disertai angin kencang yang dapat merubuhkan pohon maupun baliho,” katanya.

Akibat hujan lebat tersebut, beberapa wilayah di Palembang pada daerah permukiman warga dilanda banjir. Banjir juga menggenangi ruas jalan utama di antaranya Jalan Sudirman, Jalan Kol Barlian, Jalan Kapten A Rivai dan Jalan R Sukamto serta jalan lainnya yang mengakibat lalu lintas tersendat dan memicu kemacetan panjang.

BMKG juga memperkirakan musim hujan di wilayah Sumatera Selatan akan berlangsung hingga April 2019. BMKG selalu memeringatkan warga di daerah ini tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, puting beliung, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement