Selasa 13 Nov 2018 17:08 WIB

Risma Dalami Penyebab Anak Hirup Aroma Lem

Risma mengatakan harus mengetahui secara jelas akar permasalahan anak-anak ngelem.

Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini
Foto: Dok Pemkot Surabaya
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan masih mendalami penyebab 10 anak menghirup aroma lem di dekat Balai RT 03 RW 02 Jalan Kutisari Selatan I, Kelurahan Kutisari, Tenggilis, Kota Surabaya, Jawa Timur, beberapa hari lalu. Risma mengatakan harus mengetahui secara jelas akar permasalahan anak-anak ngelem atau menghirup aroma lem.

Menurut Risma, anak-anak tersebut saat ini masih dalam pemeriksaan dan pendampingan psikologi oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) serta Dinas Pendidikan Surabaya. Risma menduga, salah satu perilaku menghirup aroma lem yang dilakukan anak-anak didapatkan dari video yang beredar di internet.

Hal ini, kata dia, menguji mental mereka agar dibilang pemberani. "Anak seusia begitu senang dipuji dan butuh pengakuan," katanya ," katanya usai menghadiri acara pelatihan fundamental for urbanization oleh Kementerian PUPR di Hotel Majapahit Surabaya, Selasa (13/11).

Untuk mencegah kejadian tersebut, Risma membangun taman supaya anak-anak melakukan berbagai macam kegiatan yang positif sesuai dengan kemampuan mereka. "Biar mereka bermain di taman ketimbang melakukan kegiatan yang bakal menghanyutkan mereka ke arah negatif," katanya.

Ia juga mengimbau kepada para orang tua agar lebih peka dan terbuka kepada anak-anaknya terkait aktivitas menghirup aroma lem yang berakibat mabuk dan berbahaya bagi kesehatan. "Jadi tolong para orang tua menyadari betul hal itu. Jangan sampai tidak tahu," katanya.

Kasus kenakalan remaja, kata Risma, pernah dialami beberapa pelajar SMP di Surabaya dengan cara menyayat-nyayat tangan. Setelah diajak berkomunikasi, ternyata anak-anak tersebut mengalami permasalahan. 

"Akhirnya, kami memanggil satu per satu orang tuanya lalu mempertemukan dengan anaknya sampai selesai permasalahanya," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya ini. 

Petugas Polsekta Tenggils sebelumnya pada saat patroli sempat mengamankan sekitar 10 anak berumur 10-18 tahun. Mereka mabuk akibat menghirup aroma lem, dua di antaranya perempuan pada beberapa hari lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement