Selasa 13 Nov 2018 15:39 WIB

Kiai Ma'ruf Ingatkan Sandiaga Soal Adab Ziarah Kubur

Berderar viral video Sandiaga Uno melangkahi makam pendiri NU, Kiai Bisri Syansuri.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, KH Ma’ruf Amin.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, KH Ma’ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Kiai Ma'ruf Amin angkat bicara terkait insiden pelangkahan makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Bisri Syansuri oleh Sandiaga Uno. Ma'ruf menilai apa yang dilakukan calon wakil presiden nomor urut 02 itu menyangkut adab berziarah kubur.

"Itu kan soal adab, soal adab dan soal etika ya," kata calon wakil presiden pendamping Joko Widodo itu di Jakarta, Selasa (13/11).

Baca Juga

Namun, Ma'ruf menyerahkan penilaian terkait adab dan etika itu kepada warga di lokasi. Meskipun, menurut calon wakil presiden nomor urut 01 itu, melangkahi makam apalagi seorang ulama besar telah menyalahi etika.

"Ya jadi mungkin, apalagi makam seorang ulama besar dilangkahi misalnya, itu soal nanti masyarakatlah," kata Ma'ruf lagi.

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) non-aktif itu, adab yang baik saat melakukan ziarah makam adalah dengan berdoa. Dia mengatakan, peziarah juga bisa meminta berkah kepada ulama atau wali tersebut.

"Saya kira itu saja, dan tentu berlaku santunlah, menghormati pada makam itu saya kira," kata Ma'ruf Amin lagi.

Dalam sebuah video berdurasi 14 detik yang viral di media sosial, Sandiaga Uno terlihat melangkahi sebuah makam saat berziarah ke Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Video itu pun menyulut pro dan kontra.

Dalam video itu, Sandiaga awalnya melakukan tabur bunga di makam KH Bisri Syansuri. Setelah selesai, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu terlihat melangkahi makam tersebut untuk beralih menabur bunga ke makam lain.

Calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang juga bersama Sandiaga nyaris mengikuti langkah cawapresnya. Namun, dia dicegah pengurus Ponpes Denanyar dan diminta memutar tidak melangkahi makam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement