REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Hujan deras yang berlangsung selama beberapa hari terakhir, mulai menimbulkan bencana banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap. Kepala BPBD Tri Komara Sidhi menyebutkan, banjir terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Nusawungu, Kroya, Adipala dan Kecamatan Patimuan.
''Sejauh ini belum sampai terjadi pengungsian. Sampai tadi malam, warga masih bertahan di rumah masing-masing,'' jelasnya, Selasa (13/11).
Dia menyebutkan, memang ada beberapa rumah yang sempat tergenang banjir. Namun pada Selasa pagi, kondisi genangan sudah mulai surut hanya menyisakan genangan di halaman rumah-rumah warga. ''Kami masih memantau perkembangannya. Mudah-mudahan kondisi hari ini tidak hujan, sehingga genangan bisa semakin surut,'' jelasnya.
Kepala Seksi Kesra Kantor Kecamatan Nusawungu Eko Junaedi, menyebutkan banjir di wilayahnya antara lain terjadi di Desa Nusawungu, Klumprit, Kedungbenda, Banjareja, Nusawangkal, Karang Sembung dan Purwodadi.
Dia menyebutkan, genangan air sebenarnya sudah mulai berlangsung sejak 5 hari terakhir. Namun hujan deras yang berlangsung Senin (12/11) sore hingga malam, menyebabkan genangan air semakin tinggi dan sempat masuk ke rumah-rumah pendudukan.
''Tadi malam, warga juga sudah sempat bersiap mengungsi bila banjir makin tinggi. Namun pagi tadi, genangannya sudah mulai surut karena kondisi cuaca relatif terang,'' katanya.
Dari pemantauan, genangan air setinggi hingga 1 meter, masih terdapat di beberapa desa. Lokasi terdalam yang tergenang air, berada di areal persawahan yang memang merupakan wilayah cekungan. Sedangkan di wilayah pemukiman, ketinggian genangan air antara 20-30 cm. Genangan air ini tidak sampai masuk ke rumah-rumah pendudukan, karena umumnya rumah warga sudah ditinggikan.
Tri Komara menyebutkan, banjir di beberapa desa wilayah Nusawungu memang terjadi hampir setiap tahun. Hal ini karena wilayah tersebut merupakan wilayah Cekungan yang mendapat limpahan air dari Sungai Bodo. ''Kalau sedang musim hujan, limpahan air dari wilayah Banyumas masuk ke wilayah itu semua. Air tidak bisa langsung terbuang ke laut, karena kondisi permukaan tanahnya lebih rendah dari permukaan air laut,'' kata dia.
Selain di wilayah Nusawungu, genangan air juga dilaporkan sempat terjadi di Desa Sikampuh, Kecamatan Kroya, serta Desa Doplang dan Adiraja Kecamatan Adipala. Namun genangan air di wilayah ini, hanya terjadi di wilayah pertanian. ''Tidak sampai masuk ke wilayah pemukiman,'' jelasnya.
Sedangkan di wilayah Kecamatan Patimuan, banjir menggenangi sebagian wilayah Desa Patimuan. Namun Kades Patimuan Icuk Sudiarto menyebutkan, saat ini banjir sudah mulai surut. ''Tadi malam, genangan air sempat mencapai ketinggian 70 cm, karena sore hari sebelumnya diguyur hujan lebat,'' katanya.
Terkait kondisi ini, Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan curah hujan di sebagian wilayah Cilacap sejak beberapa hari terakhir memang masuk kategori hujan ekstrim. ''Tingkat curah hujan mencapai 127 milimeter,'' ucap dia.