Selasa 13 Nov 2018 16:10 WIB

Kekhawatiran SBY dan Permintaan untuk Para Caleg Demokrat

Strategi mengkampanyekan keberhasilan 10 tahun kepemimpinan SBY dinilai cerdik.

Rep: Rizkyan Adiyudha, Amri Amrullah/ Red: Muhammad Hafil
Logo Partai Demokrat
Foto: DOKREP
Logo Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat dilanda kekhawatiran mengalami penurunan suara pada Pemilu 2019. Ini karena sosok Prabowo Subianto-Sandiaga Uno selaku capres-cawapres yang diusung Demokrat tak memberikan keuntungan kepada partai berlogo mercy itu.

Karena itu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) , saat memberikan pembekalan kepada calon anggota legislatif (caleg)di Jawa Timur, Ahad (11/11),  menyampaikan pesan terkait rendahnya elektabilitas partai berdasarkan hasil dari sejumlah lembaga survei. Dia mengatakan, seluruh kader harus  tetap bersabar, tegar dan gigih berusaha untuk dapat duduk sebagai wakil rakyat.

"Saya tetap punya keyakinan bahwa Partai Demokrat tidak akan tenggelam dan Demokrat akan lebih sukses dari pemilu 2014 lalu," kata SBY dihadapan para caleg, Ahad (11/11).

Lebih jauh, SBY meminta para caleg untuk berpegang teguh dan melaksanakan 14 prioritas partai yang menjadi harapan dan aspirasi permintaah rakyat. Dia mengatakan, 14 prioritas itu merupakan aspirasi yang didengar dan didapatkan partai, selama empat tahun di ratusan kabupaten dan kota di Indonesia.

Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),  menekankan, para caleg agar tidak berpaku pada janji poltik, namun lebih mengedepankan penjelasan apa yang telah dicapai 10 tahun lalu ketika SBY menjadi pemimpin,. Termasuk konsisten Partai Demokrat mengutamakan rakyat, dalam empat tahun terakhir.

"Ini komitmen kami dan mudah-mudahan bisa diterima dengan baik dan tentu ikhtiar akan terus kami lakukan sampai hari pencoblosan," kata AHY.

Karena itu, AHY   memastikan tidak akan bergantung pada coat tail effect atau efek ekor jas dari calon presiden Prabowo Subianto. Demokrat mengaku memiliki strategi tersendiri untuk memastikan kursi di DPR RI atau DPRD.

"Tidak, kami punya strategi sendiri. Kalau bergantung pada coat tail effect itu berarti kami terlalu berharap," kata AHY.

Menurut AHY, harapan bukanlah sebuah strategi dalam politik meski diakuinya setiap manusia tetap harus berdoa. Dia menilai berlebihan jika Demokrat harus bergantung pada efek ekor jas calon presiden nomor urut 02.

Mantan calon gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, mengacu pada pembuktian yang dilakukan sejumlah lembaga survei, hanya ada ada dua partai yang diuntungkan dari efek ekor jas, yakni PDIP yang memiliki Jokowi dan Gerindra mengusung Prabowo.

"Itu realitanya yang harus dihadapi oleh partai-partai lainnya," katanya.

Meski demikian, dia menutup kemungkinan jika kampanye para caleg akan dilakukan berdampingan dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02. Dia mengatakan, ini mengingat Demokrat memiliki kebersmaan dengan pasangan calon pesajng Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut.

"Yang jelas pada akhirnya kami ingin yakinkan caleg Demokrat sukses berhasil mendapatkan kursi di Senayan," katanya

AHY mengungkapkan, Demokrat akan fokus menggarap pileg mengingat perbedaan pemilihan legislatif tahun depan dengan pemilihan wakil rakyat di tahun-tahun sebelumnya. Dia memastikan, partai memiliki pendekatan yang khas seperti yang tentunua dimiliki partai politik lainnya.

"Kami akan fokus karena bagi kami dengan semakin banyaknya keterwakilan, kami di parlemen apKah itu DPR maupun provinsi kota maka akan semakin banyak kami berbuat untuk rakyat," kata AHY.

Baca juga: Langkahi Makam, Duduk, dan Bersender di Atasnya, Bolehkah?

Baca juga: Sebab dan Alasan Yusril Akhirnya Merapat ke Jokowi-Ma'ruf

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement