Senin 12 Nov 2018 22:40 WIB

RS Polri Simpan Properti Melekat Korban Lion Air

Properti melekat digunakan untuk keperluan identifikasi.

Petugas mengecek puing pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (7/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas mengecek puing pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Polri Tingkat I Raden Said Sukanto Kramat Jati,Jakarta Timut menyimpan sementara properti pada tubuh korban jatuhnya pesawat udara Lion Air JT 610 untuk keperluan identifikasi. Kepala Bidang Identifikasi Korban Bencana (DVI) Rumah Sakit Polri Kombes drg Lisda Cancer mengatakan properti yang disimpan sementara itu diantaranya cincin, jam tangan, pakaian atau sepatu yang dipakai korban saat menumpangi pesawat Lion Air JT 610.

Properti tersebut akan dikembalikan di saat jenazah sudah teridentifikasi dan dikembalikan kepada keluarga. Properti yang melekat itu merupakan data sekunder yang digunakan untuk mengidentifikasi identitas korban. Tim DVI dan petugas posko antemortem akan mencocokkan barang yang melekat pada korban dengan kesaksian ataupun foto dari keluarga.

Dalam kesempatan itu, Wakil Kepala DVI RS Polri Kramat Jati Kombes Polisi Triawan Marsudi mengatakan pihaknya membedakan dua jenis properti milik korban, yaitu barang yang punya potensi sebagai pengidentifikasi dan non-pengidentifikasi. Barang yang punya potensi identifikasi akan disimpan sementara oleh pihak RS Polri untuk kepentingan pencocokkan identitas korban, sementara barang tanpa potensi identifikasi dihimpun oleh pihak maskapai Lion Air, sebelum dikembalikan ke keluarga.

Kepala Bidang Pelayanan RS Polri Kombes Sumirat turut menambahkan barang-barang yang dihimpun pihak maskapai saat ini sedang disimpan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. "Barang itu sedang disterilisasi dulu sebelum dikembalikan ke keluarga," kata Kombes Sumirat.

Hingga hari ke-15 sejak pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 jatuh di Tanjung Pakis, Karawang,Jabar, tim DVI RS Polri telah memeriksa 195 kantong jenazah, dan mengidentifikasi 82 penumpang, 62 diantaranya berjenis kelamin laki-laki, dan 20 perempuan. Sementara itu, tim DVI juga masih mengeksaminasi 666 sampel DNA dan belasan sidik jari.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement