REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjamin proses belajar mengajar di Nusa Tenggara Barat (NTB) pascadiguncang gempa beberapa bulan lalu. Kemendikbud berencana menyiapkan sekolah darurat dan tunjangan bagi para pendidik.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, instruksi presiden (inpres) menyatakan Kemendikbud memiliki tugas menjamin proses belajar mengajar di wilayah kebencanaan, termasuk NTB supaya tidak terganggu.
"Meski sarana prasarana belum ada, kami menyiapkan tenda belajar dan sekolah darurat dan sekolah semi permanen dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) baru kemudian membangun sekolah permanen," katanya usai rapat koordinasi rehabilitasi gempa NTB, di Kemenko PMK, di Jakarta Pusat, Senin (12/11).
Tak hanya itu, ia menambahkan, Kemendikbud memberikan tunjangan khusus untuk guru dan pendidik. "Pemberian tunjangah sesuai amanat undang-undang (UU)," ujarnya.
Tak hanya itu, dia menambahkan, Kemendikbud telah memberikan anggaran untuk rehabilitasi sekolah yang rusak ringan sebesar Rp 340 miliar. Sedangkan untuk sekolah yang mengalami rusak berat, kata dia, telah dirobohkan dan nantinya dibangun KemenPUPR.