Senin 12 Nov 2018 17:44 WIB

Tingkatkan Kesiapan Bencana, Basarnas DIY Gelar Saresehan

Indonesia dan termasuk DIY adalah wilayah yang rawan musibah dan bencana.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan sarasehan Basarnas DIY.
Foto: Dokumen.
Kegiatan sarasehan Basarnas DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Basarnas DIY menyelenggarakan sarasehan dalam rangka memperkuat koordinasi antara Basarnas, Kantor Pencarian Pertolongan Yogyakarta, dengan potensi SAR. Kegiatan bertema 'Sarasehan dan Sosialisasi untuk Pemasyarakatan SAR kepada Potensi SAR di DIY'.

Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta, L Wahyu Effendi, dalam sambutannya menegaskan sarasehan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan bencana serta mengantisipasi musibah atau bencana, baik musibah penerbangan, pelayaran, bencana alam, maupun musibah lainnya.

"Selain itu juga untuk  wahana silaturahim sekaligus mempererat koordinasi SAR antara Basarnas dengan seluruh potensi SAR yang ada," ujarnya.

Ia menuturkan, Indonesia dan termasuk juga DIY adalah wilayah yang rawan terjadi musibah dan bencana. Apalagi letak Indonesia yang berada di persimpangan lalu lintas pelayaran dan penerbangan internasional.

“Di samping itu, secara geografis, Indonesia terletak di pertemuan lempeng Eurasia, Indo Australia, dan Pasifik. Indonesia juga berada di wilayah 'ring of fire' atau daerah cincin api yang merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki gunung berapi terbanyak," jelas dia.

Kondisi tersebut di samping memberikan manfaat positif, juga berpotensi menghadirkan ancaman musibah dan bencana seperti kecelakaan transportasi, gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, dan musibah lain.

Ditambahkan, sesuai dengan UU No 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, maka diamanatkan bahwa Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan adalah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam bidang pelayanan SAR, baik dalam musibah pelayaran, penerbangan dan musibah/bencana lainnya.

Adapun dalam pelaksanaan operasi SAR, Basarnas membina dan mengoordinasikan potensi SAR yang ada di Indonesia,agar operasi SAR dapat dilaksanakan secara cepat, efektif, aman, dan terpadu.

"Dengan konsep operasi SAR tersebut diharapkan hasilnya optimal dimana jumlah korban jiwa dapat ditekan seminimal mungkin," ungkapnya.

Demi mewujudkan pelaksanaan operasi SAR tersebut, kata Wahyu, tentunya harus didukung dengan kesiapan sumber daya yang memadai, baik sumber daya internal Basarnas maupun dari potensi SAR dan stake holder lainnya.

Karena dengan segala keterbatasan yang dimiliki, tentunya Basarnas tidak dapat bekerja sendiri mengemban tugas pelayanan SAR kepada masyarakat.

“Oleh karena itu, dukungan dan peran aktif seluruh potensi SAR, khususnya di wilayah DIY, sangat kami butuhkan. Untuk mewujudkan Yogyakarta yang makmur, damai, dan aman dari ancaman musibah dan bencana alam," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement