Senin 12 Nov 2018 14:06 WIB

Longsor Sempat Hentikan Lalu Lintas Kebumen-Banjarnegara

Sebagian besar wilayah Banjarnegara didominasi kawasan longsor.

Rep: eko widiyatno/ Red: Ani Nursalikah
 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Seiring tingginya curah hujan sejak beberapa hari terakhir, bencana longsor mulai mengintai Banjarnegara yang memang didominasi daerah rawan longsor. Terkait kondisi cuaca tersebut, Kepala BPBD Banjarnegara Arif Rachman meminta warga di daerahnya untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Sebagian besar wilayah Banjarnegara memang didominasi kawasan longsor. Dalam cuaca seperti sekarang ini, kami minta warga meningkatkan kewaspadaan," katanya, Senin (12/11).

Baca Juga

Kewaspadaan tersebut, antara lain dengan mengaktifkan ronda pada malam hari, terutama pada masa musim penghujan. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor, pada malam hari sehingga warga bisa segera mengamankan diri bila terjadi longsor.

"Kami juga minta warga mulai mengamati kondisi lingkungannya. Bila terjadi rekahan tanah, agar segera menimbun rekahan tersebut agar tidak menjadi tempat air mengalir ke dalam tanah. Bila dibiarkan, hal ini dapat memicu terjadinya longsor," jelasnya.

Terkait kondisi saat ini, dia menyebutkan pada Ahad (11/11) petang, sempat terjadi longsor di tiga titik wilayah Kecamatan Pagedongan. Selain merusak rumah warga, longsor juga menutup badan jalan di Desa Twelagiri yang menyebabkan arus lalu lintas antara Banjarnegara-Kebumen macet total.

Menurutnya, longsor di Desa Twelagiri terjadi pada bukit setinggi sekitar 6 meter yang berada di tepi jalan. "Longsor terjadi bukan hanya karena hujan deras saja. Tapi juga karena ada beberapa kolam di bagian tebing," katanya.

Akibat bencana tersebut, arus lalu lintas sempat macet total selama beberapa jam. "Setelah dilakukan kerjabakti warga, BPBD, dan elemen SAR, saat ini kondisi jalan sudah bisa dilalui," katanya. 

Selain di desa tersebut,  longsor juga di Desa Gunungjati dan Desa Lebakwangi kecamatan yang sama. Longsor di Desa Gunungjati menyebabkan tembok bagian belakang rumah Rukiah menjadi ambrol, dan mengancam rumah Hartonudin yang posisinya berada di atas tebing.

Sedangkan di Desa Lebakwangi, longsor menjebol tembok samping rumah Muhayat. "Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun beberapa keluarga, untuk sementara tinggal di rumah tetangga dan saudaranya," ujar Arif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement