REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pariwisata mengucurkan biaya senilai Rp130 miliar untuk program pengembangan SDM. Termasuk di dalamnya pelatihan di bidang pariwisata dan sertifikasi profesi.
Menurut Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Wisnu Bawa Tarunajaya, hal ini karena peran sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan pariwisata menjadi faktor yang paling penting dan sangat menentukan kepuasan wisatawan.
“Kita arahkan ke pelatihan kompetensi. Jadi untuk gerakan sadar wisata gak boleh. Kompetensi itu kepada karyawan atau industri yang membutuhkan seperti pemandu wisata gunung, geopark, wisata paralayang,” kata Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Wisnu Bawa Tarunajaya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (11/11)
Wisnu berbicara pada sesi diskusi terakhir di acara The Hotel Week bertemakan Meningkatkan Industri Pariwisata Melalui Perbaikan Sertifikasi dan Pelatihan Vokasi.
Dia mengatakan, melalui anggaran ini Kemenpar juga mengadakan pelatihan Sadar Wisata untuk propinsi-propinsi yang perkembangan wisatanya belum pesat.
“Aktivitasnya kita memberikan pemahaman ke masyarakat luas. Mulai dari sederhana, seperti melayani, apa itu teori dan konsep pariwisata, sapta pesona, bagaimana memposisikan diri kalau ada turis,” ujarnya.
Pelatihan ini, ujarnya menyasar hotel-hotel kecil, termasuk didalamnya homestay. Kemenpar mengarahkan untuk aktivitas-aktivitas berbasis masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya pernah mengatakan untuk mendorong peningkatan kualitas SDM dibidang pariwisata, diperlukan kerjasama antara sekolah perguruan tinggi pariwisata, dan pelatihan SDM pariwisata, pemerintah dan komunitas di daerah pariwisata. Kementrian Pariwisata menargetkan jumlah tenaga profesional di sektor pariwisata yang harus disertifikasi tahun ini mencapai 75 ribu orang.
Gelaran The Hotel Week Indonesia (THWI) 2018 digelar selama tiga hari, Kamis-Sabtu (8-10/11) di Hall B Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta Pusat. THWI 2018 sendiri merupakan sebuah pameran dan eksibisi di bidang perhotelan dan pariwisata. Acara tersebut menjadi acara tahunan yang kedua kalinya digelar untuk menghubungkan para pemain di industri perhotelan dari seluruh kawasan Asia-Pasifik.
Pameran ini menghadirkan 200 eksibitor, 700 delagasi dan lebih dari 200 business to business (B2B). THWI berfungsi sebagai platform untuk interaksi dan wawasan. Berbagi pengetahuan bagi mereka yang terlibat dalam bisnis terkait perhotelan hotel dan resort restoran, kafe, layanan makanan dan minuman.