REPUBLIKA.CO.ID, KUTA, BALI -- Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, akan meningkatkan inspeksi berkelanjutan untuk memeriksa landasan pacu, apron, marka jalan hingga lampu pemandu pesawat dari genangan air saat musim hujan.
"Genangan air di permukaan landasan pacu dapat menimbulkan gangguan operasional pesawat udara," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, di Denpasar, Ahad (11/11).
Menurut dia, sistem drainase di sekitar area landasan pacu juga menjadi perhatian utama agar tidak ada saluran air yang mampet saat curah hujan tinggi. Pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas pengendali lalu lintas udara atau ATC yang memberikan notifikasi mengenai keberadaan air di permukaan landasan pacu.
Nantinya, informasi itu akan diteruskan kepada para penerbang serta penerbitan surat pemberitahuan atau Notam jika terjadi genangan air secara terus menerus di landas pacu.
Selain saluran air, pihaknya juga akan memeriksa kawasan landasan pacu, "taxiway" dan apron dari sebaran benda asing yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan seperti binatang dan peralatan.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura I telah mengeluarkan surat edaran keselamatan penerbangan saat musim hujan.
Manajemen bandar udara, kata dia, juga turut memastikan kelaikan personel yang terlibat dalam operasional penerbangan melalui koordinasi dengan mitra kerja meliputi maskapai penerbangan dan petugas pelayanan di darat.
Yanus menjelaskan para personil yang bertugas terutama di wilayah sisi udara harus memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku serta telah mengantongi lisensi dan dokumen sesuai syarat.
"Keselamatan penerbangan sudah tentu selalu menjadi prioritas kami di Bandar Udara Ngurah Rai," ucap Yanus.