REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) mengklarifikasi pernyataan calon wakil presiden Ma'ruf Amin terkait 'budek dan buta'. KIK mengatakan, pendamping Joko Widodo itu melontarkan ungkapan itu untuk lebih menegaskan kinerja yang telah dilakukan pemerintah.
Menurut Wakil Ketua TKN KIK Abdul Kadir Karding, kiasan yang diungkapkan calon wakil presiden nomor urut 1 itu merupakan metafora yang biasa digunakan. Dia mengatakan, ketua MUI non-aktif itu sebenarnya mendorong semua pihak termasuk oposisi itu bisa berpikir dan bersikap secara obyektif.
"Katakan yang ada itu ya ada, yang tidak ada ya tidak ada. Katakan yang benar itu benar dan yang tidak benar ya tidak benar," kata dia di Jakarta, Ahad (11/11).
Karding berpendapat, kiasan yang diungkapkan Kiai Ma'ruf terlontar menyusul munculnya pembangunan narasi-narasi yang membutakan prestasi yang dilakukan calon presiden pejawat. Prestasi yang dimaksud di antaranya perkembangan infrastruktur, jaringan pengaman sosial, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga bantuan non-tunai.
Karding menambahkan, prestasi lainnya yang telah dibuat pemerintah adalah menurunnya angka kemiskinan dan ketimpangan, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama pembangunan daerah terdepan, terluar. Pembangunan desa yang masif, kelurahan dan sebagiannya.
Ma'ruf, menurut Karding, ingin mengajak masyarakat khususnya para oposan untuk berlaku adil dan obyektif dalam memandang persoalan. Dia menegaskan, penggunaan bahasa itulah pada akhirnya yang paling mudah untuk menyampaikan ke rakyat bahwa orang-orang seperti itu namanya budek dan buta.
Ma'ruf Amin menyindir orang-orang yang kerap mengkritik kinerja Presiden Jokowi. Dia mengibaratkan hanya orang 'budek' dan 'buta' saja mengkritik perkembangan pembangunan yang dikerjakan Jokowi.
Hal itu diungkapkan Ma'ruf saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Rumah dan deklarasi Relawan yang mengatasnamakan Barisan Nusantara (Barnus) di kawasan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11). Kesempatan itu sekaligus digunakan Ma'ruf untuk memamerkan berbagai prestasi Jokowi selama menjabat di periode pertama yang dinilainya berhasil menyejahterakan masyarakat.