REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyampaikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menghasilkan 50 inovasi yang telah dipatenkan oleh pemerintah. Dari jumlah tersebut KLHK berupaya segala penemuan bukan saja memberi manfaat yang besar bagi masyarakat melainkan juga untuk alam dan lingkungan sekitar.
Salah satu inovasi yang dibuat Kementerian LHK yaitu sistem informasi legalitas kayu (SILK). SILK merupakan inovasi yang berupaya untuk melindungi kekayaan kayu Indonesia dari perdagangan kayu ilegal (ilegal loging).
"Inovasi SILK merupakan platform daring pertama di dunia untuk penerbitan dokumen penjaminan legalitas kayu. Saya sangat bersyukur dengan inovasi ini karena memenuhi elemen pokok yaitu kemampuan daya saing, efektifitas manajemen dan sumberdaya," kata Siti Nurbaya dalami keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (10/11).
Lanjut Siti Nurbaya, dengan sistem SILK setidaknya tingkat penyelundupan kayu ke luar negeri bisa dipangkas, hal itu tentunya menguntungkan Indonesia dalam penjualan kayu-kayu legal. Bahkan negara-negara Eropa yang dulu pernah menolak kayu asal Indonesia tak perlu ragu lagi terhadap kayu legal yang dikelola secara benar tanpa melakukan uji kelayakan lagi.
"Proses SILK dilakukan dalam rentan waktu yang cukup panjang sejak 11 hingga 12 tahun lalu dan baru terinplementasikan dalam beberapa tahun sekarang," tambahnya.
Walhasil, menurut Siti Nurbaya, kerja keras itu berbuah hasil, inovasi SILK menjadi satu-satunya Inovasi Indonesia yang akan di bawa Kementerian PAN/RB ke tingkat dunia dalam forum Organisation for Economic Corporation and Development (OECD) sebuah forum internasional yang fokus dalam ekonomi dan pembangunan.