REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) meluncurkan program pembangunan 1.000 hunian sementara di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Sabtu (10/11). Sebanyak 1.000 hunian sementara akan dibangun dalam waktu satu bulan di lokasi terdampak bencana.
"Hunian sementara anti gempa bumi, hunian sementara dibuat aman dan nyaman bagi penghuninya, luas hunian sementara sekitar 20 meter persegi," kata Ketua MDMC, H Budi Setiawan kepada Republika, Sabtu (10/11).
Budi mengatakan, MDMC juga membangun MCK umum, tempat ibadah dan balai kampung di satu kompleks hunian sementara. Balai kampung dibuat untuk tempat musyawarah masyarakat membicarakan kepentingan mereka.
Ia menjelaskan, sebanyak 1.000 hunian sementara akan dibangun dalam waktu satu bulan. Proses pembangunannya cepat karena MDMC melibatkan masyarakat sekitar. Sekarang sudah memasuki musim hujan, itu sebabnya pembangunan hunian sementara dipercepat.
"MDMC membeli bahan-bahan untuk membangun hunian sementara, kemudian masyarakat membantu saat proses pembangunan hunian sementara," ujarnya
Budi menegaskan, hunian sementara ditargetkan selesai pada Desember 2018. Hunian sementara anti gempa bumi terbuat dari tripleks, baja ringan, kayu dan kalsiboard. Sebelumnya, MDMC telah membangun hunian sementara di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). MDMC membangun sebanyak 694 hunian sementara di Pualu Lombok.