REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo berpesan kepada kalangan akademisi untuk mencermati perkembangan dan dinamika yang terjadi di tahun politik saat ini. Hal itu dikatakan Tjahjo saat memberi sambutan Seminar Nasional 2018 Ilmu Politik yang digelar Universitas Udayana, Bali.
"Sekarang kita memasuki kita tahun politik. Terdapat Pileg dan Pilpres, ini sebagai bagian tahap konsolidasi demokrasi yang begitu rumit, tetapi kami yakin KPU dan Bawaslu punya pengalaman, integritas dan profesional yang memiliki otoritas tunggal sebagai penyelenggara Pemilu. Mereka di dukung oleh Kepolisian,TNI, BIN, Kejaksaan, Satpol PP, Pemerintah Daerah agar pelaksanaan berjalan dengan baik,” kataTjahjo, Sabtu (10/11).
Menurut Tjahjo, partisipasi politik masyarakat telah meningkat. Target KPU sebesar 78% Ia mengajak masyarakat tidak terjebak politik uang, kampanye yang menghujat, ujaran kebencian yang harus dicermati oleh mahasiswa dan kalangan akedimisi.
Tjahjo menambahkan, tugas Kemendagri menjaga stabilitas daerah, daerah itu berhasil jika pertumbuhan ekonominya meningkat baik, angka kemiskinan dan pengangguran mampu ditekan dengan baik dan menjaga konteks stabilitas yang ada.
“"Kepentingan pusat di daerah itu memastikan program strategis nasional siapa pun Presidennya, terlaksana disebuah Provinsi siapa pun Gubernurnya birokrasi itu satu mulai dari Presiden sampai kepala desa, kepala adat tegak lurus itulah sebuah proses pemerintahan,” ujar Tjahjo